Inovasi, Angkot di Bandung akan Dikonversi Jadi Mikrobus

LAMPUNG7COM | Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersiap menghadirkan transformasi transportasi yang nyaman dan aman.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung, pemerintah mengonversi angkutan kota atau angkot menjadi mikrobus.

“Persoalan besar kita di kota besar seperti ini adalah masalah kemacetan. Mudah-mudahan kita bisa mewujudkan transformasi transportasi,” kata Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna.

“Jadi nanti diganti dengan public transport yang jauh lebih representatif dari kenyamanan keamanan dan sopir sudah tidak ada lagi saling kejar-kejar setoran karena dia sudah dibayar oleh operator,” imbuhnya.

BACA JUGA:   Seorang Pemuda di Bandung Dianiaya dan Dilindas Motor hingga Luka Parah

Saat ini laju pertumbuhan kendaraan rata-rata Kota Bandung berada di atas 10 persen. Sedangkan pertumbuhan sarana prasarana penunjang perhubungan seperti jalan bergerak lambat. Untuk itu, transformasi transportasi publik harus segera dilakukan.

Ema mengatakan, transformasi angkutan baru diusulkan hadir di tahun 2024. Pemkot Bandung bekerja sama dengan koperasi-koperasi angkutan di Kota Bandung untuk menyelaraskan program ini.

Nantinya biaya operasional mikrobus akan disubsidi langsung oleh Pemkot Bandung sehingga operator tidak perlu lagi menunggu penumpang penuh dan hanya perlu mematuhi headway (waktu keberangkatan) yang ditetapkan.

“Kita sudah siap dengan subsidi itu. Mudah-mudahan nanti dengan dewan ini clear. Kita nanti menyubsidi para sopir angkot. Harapannya menjadi pegawai operator. Jadi mereka tidak terancam kehilangan pekerjaan. Bahkan ada kepastian dalam sisi pendapatan,” katanya.

BACA JUGA:   DPP AWPI Siap Bersinergi dengan Kemensos RI

Ema berharap, dengan hadirnya fasilitas transportasi publik yang nyaman dan aman dapat menarik minat masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik.

“Kalau public transport ini sudah benar artinya kita juga akan berpindah dengan sendirinya. Tanpa ada perubahan public transport, perilaku dipastikan tidak mau berubah. Kemacetan akan tetap hadir,” ujarnya. **

Tinggalkan Balasan