Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI, Sunarso, memastikan total dividen tunai senilai Rp 48,1 triliun atau dividen Rp 319 per lembar akan dibayarkan pada pekan depan tanggal 28 Maret 2024.
“Sesuai porsi saham, nanti tanggal 28 Maret ini, sebentar lagi minggu depan, kita akan bayar dividen Rp 48 triliun dan ke kas negara Rp 25,71 triliun di luar pajak,” ujar Sunarso dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (20/3).
Keputusan dividen tunai tersebut ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Jumat (1/3). Sisa dividen tunai yang akan dibayarkan kepada pemegang saham senilai Rp 35,43 triliun atau senilai Rp 235 per saham.
“Laba BRI sampai Desember 2023 Rp 60,4 triliun, dan BRI permodalan cukup kuat sehingga tidak perlu memperkuat permodalan dengan laba,” kata Sunarso.
Kontribusi langsung BRI kepada pemerintah selama tahun 2023 senilai Rp 34 triliun, terdiri dari PPh badan senilai Rp 10,8 triliun dan dividen senilai Rp 23,15 triliun.
Sunarso menegaskan BRI dikelola secara profesional dengan GCG yang tepat serta menghasilkan laba yang besar. Sebab BRI merupakan bank rakyat Indonesia dengan mekanisme bisnis yang melibatkan masyarakat.
“Laba sebesar apa pun, jangan khawatir, kita kembalikan kepada negara untuk disusun program-programnya untuk rakyat,” imbuh Sunarso.
Dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan/atau Pemilik Saham Perseroan pada Sub Rekening Efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 15 Maret 2024 (Recording Date).