LAMPUNG7COM | Berita merupakan informasi yang paling banyak di konsumsi publik, baik sebuah kebutuhan atau hanya sekedar bahan bacaan biasa.
Pada era 2015 sebelumnya, media bacaan masih berupa fisik/cetak, seperti koran dan majalah. Namun seiring perkembangan tekhnologi globalisasi jaman, media informasi fisik sedikit demi sedikit mulai tergerus dunia maya dengan nama internet (interconnect Ion network).
Media Internet kini mulai terlihat merajai dunia, network merubah dunia nyata dalam layar berupa data, koran dan majalah kini mulai berkurang peminatnya.
Hal tersebut dialami seorang penjaja/loper koran dan majalah, Syamsul, ia berkisah tentang berkurangnya oplah pelanggan untuk koran dan majalah beberapa tahun belakangan ini.
“Ya sekarang berkurangnya oplah dan pelanggan terasa sekali, walau masih ada pelanggan seperti dinas-dinas atau pejabat secara pribadi, tapi gak seperti dulu. Sekarang media informasikan sudah beda, semua serba internet, lebih cepat didapat dan diakses semua orang,” ujar warga Kelurahan Sumur Batu, Teluk Betung Utara yang kini berdomisili di Kelurahan Sukarame 2, Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung ini.
Soal keluhan sudah pasti ia dan sejawatnya rasakan, hingga tak sedikit pula loper-loper yang ternyata sudah gulung tikar.
“Keluhan pasti ada, biasanya setiap hari oplah langganan sampai lima ratusan eksemplar lebih koran dan majalah, untuk saat ini paling dibawahnya. Tapi apa mau dikata, dunia memang sudah berubah,” ungkap Syamsul.
Walau oplah pelanggan media cetak sudah mulai berkurang, namun ia tetap bersyukur masih dapat menghidupi keluarganya dengan menyekolahkan putra-putrinya hingga mendapat gelar sarjana.
Disamping itu juga ia berharap untuk para pembaca setia koran dan majalah tidak lepas dari media cetak, sebab bagaimanapun media internet dan cetak ada perbedaan, kekurangan serta kelebihannya, pungkas pria berciri khas kumis tebal ini. | red