Bandar Lampung | Masyarakat Adat kepaksian Buay Pernong yang terdiri dari Raja-Raja Jukkuan Kappung Bathin, dan Raja Jukkuan yang lain beserta perangkat adat lainnya melaksanakan Hippun Adat yang dilaksanakan di Lamban Gedung Dalom Kepaksian Pernong. Minggu (23/5/2021)
Mengutip dari Podcast Channel YouTube Cawo Ekam dan salah satu media online lokal di Lampung, bahwa tujuan daripada Hippun Adat tersebut adalah untuk meluruskan tentang Tata-Titi Adat yang ada di kepaksian Buay Pernong khususnya, dan Paksi Pak Skala Brak pada umumnya.
Menurut salah satu Raja Jukkuan di kepaksian Buay Pernong yaitu Raja Batin, yang dikutip dari Podcast Channel YouTube Cawo Ekam bahwa acara Hippun Adat kali ini seyogyanya dihadiri oleh Ike Edwin selaku Perdana Menteri Kepaksian Buay Pernong, yang mana beberapa hari sebelumnya telah diberikan surat undangan.
Menurut Raja Batin salah satu Raja Jukkuan yang ada di Kepaksian Buay Pernong dari kutipan Podcast Channel YouTube Cawo Ekam, bahwa selama ini Dang Ike Edwin sapaan akrab dari Perdana Menteri Kepaksian Buay Pernong tersebut, dalam melakukan kegiatan-kegiatan adat dan budaya di kediamannya Lamban Gedung Kuning (LGK) telah melakukan pelanggaran-pelanggaran dalam Tata-Titi Adat yang ada di Kepaksian Buay Pernong.
Masih menurut Raja Batin, “Dalam Tata-Titi Adat yang ada di kepaksian Buay Pernong harus sesuai dengan Hejongan, kedudukan dalam masyarakat adat itu seperti apa, apakah dia Saibatin, Raja, Batin, khadin, Minak atau yang lainnya hejongan atau pakaian nya harus sesuai dengan Tata-titi Adat,” jelasnya.
Lanjut menurut keterangan dari Ketua Dewan Adat Kepaksian Buay Pernong yang dikutip dari Podcast Channel YouTube Cawo Ekam, “Bahwa di dalam kerajaan adat kepaksian Buay Pernong tidak mengenal dua kepemimpinan atau matahari Kembar,” tegasnya.
“Karena dalam Adat Saibatin hanya memiliki satu pemimpin, satu Saibatin, sebab Saibatin punya adat, Saibatin punya Hejongan dan Saibatin punya Titah,” sambungnya.
Diwaktu yang sama Host Novel Sanggem meminta tanggapan tentang pernyataan Dang Ike yang menyayangkan saudara-saudaranya membawa persoalan ini lewat media, yang akhirnya menjadi konsumsi publik.
Menurut Raja Diawan, “Hal itu kami lakukan karena selama ini Ike Edwin dalam mempublikasikan segala kegiatan-kegiatannya di Lamban Gedung Kuning juga melalui media,” katanya.
Disamping itu, masih menurut Raja Diawan, “Bahwa walaupun kegiatan tersebut tujuannya mulia, tapi itu merusak tatanan adat yang ada di kepaksian Buay Pernong.” Tandasnya.
Selain daripada itu menurut Raja Paksi yang juga dikutip dari Podcast Channel YouTube Cawo Ekam, “Bahwa kita harus menjaga adat, karena adat kepaksian pernong adalah milik Saibatin, dan kami hanya ingin meluruskan,” ucapnya.
Dan yang terakhir menurut Ketua Sekretariat Lamban Gedung Dalom, “kegiatan ini adalah bentuk kecintaan kami terhadap budaya kita, meluruskan yang bengkok, menyatukan yang terserak.” Pungkasnya. | Pin
Video: