LAMPUNG7COM | Para ahli paleontologi menemukan kerangka fosil burung hantu yang telah punah, yang hidup lebih dari enam juta tahun lalu, dalam kondisi sangat baik di China barat laut.
Tulang mata yang telah menjadi fosil dari kerangka itu mengungkapkan bahwa burung hantu tersebut aktif di siang hari, bukan malam hari, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Science pada Selasa (29/3).
Ini menjadi catatan pertama tentang burung hantu purba yang aktif di siang hari.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Li Zhiheng dan Thomas Stidham dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China menamai spesies itu Miosurnia diurna mengacu pada kerabat dekatnya yang masih hidup, Burung Hantu Elang Utara diurnal.
Kerangka fosil itu ditemukan di bebatuan deposit pada ketinggian lebih dari 2.100 meter di Cekungan Linxia di Provinsi Gansu, China, atau tepatnya di tepi Dataran Tinggi Qinghai-Tibet, menurut penelitian tersebut.
Fosil tersebut terawetkan hampir seluruh kerangka mulai dari ujung tengkorak kemudian sayap dan kaki hingga tulang ekor, beserta bagian-bagian tubuh yang jarang terlihat sebagai fosil seperti tulang-tulang organ lidah, urat sayap dan otot kaki, bahkan sisa-sisa makanan terakhirnya berupa mamalia kecil.
“Ini adalah pengawetan yang menakjubkan dari tulang mata di tengkorak fosil ini yang memungkinkan kita untuk melihat bahwa burung hantu ini lebih menyukai siang dan bukan malam,” kata Li, penulis pertama makalah tersebut.