Metro | Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Brigjen Polisi Ike Edwin mengunjungi Kota Metro guna bersilaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat, di ruang Gedung Serba Guna Wihara Graha Sukha Iring Mulyo Metro Timur, minggu (31/7/2016).
Kedatangan orang nomor satu di jajaran Polda Lampung ini, disambut langsung Walikota Metro Achmad Pairin, Kapolres Kota Metro AKBP Rali Muskitta beserta jajarannya, para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat Kota Metro.
Dalam sambutannya Walikota Metro Achmad Pairin menyampaikan ucapan selamat datang kepada Brigjen Ike Edwin ke Kota Metro, dimana kedatangan Kapolda Lampung guna bersilaturahmi bersama Tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat agar keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama yang sudah terjalin di Kota Metro tetap terjaga.
Sementara, Nasrianto Effedi mewakili Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Metro menyampaikan bahwa selama ini hubungan dan jalinan kerukunan umat beragama di Kota Metro sudah terjalin dan terbina, dan itu akan terus dijaga dan ditingkatkan.
“Kami para tokoh lintas agama yang ada di Kota Metro sepakat, apa yang sudah terjalin dan terbina selama ini terkait kerukunan, keharmonisan dan saling menghormati sesama agama lain akan terus kami jaga dan akan terus kita bina,” ucap Nasrianto.
Dikatakan Brigjen Polisi Ike Edwin dalam arahanya berharap dan berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat, baik elemen pemerintah, para tokoh dari lintas umat beragama maupun para tokoh masyarakat di Kota Metro, untuk saling menjaga keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama, sehingga tidak mudah terprovokasi dan terbelah-belah dengan isu-isu yang menyesatkan serta tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Saya melihat sampai dengan saat ini, Kota Metro termasuk Kota yang masyarakatnya kondusif, walaupun disini penduduknya dari berbagai macam suku, ras dan agama. Untuk itu saya berharap kerukunan dan keharmonisanya ini terus dijalin dan ditingkatkan, kita jangan mudah untuk terprovokasi, karena banyak isu-isu yang menyesatkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan yang banyak muncul di media-media sosial dengan tujuan untuk memecah belah kita,” pungkas Ike Edwin.