LAMPUNG7COM – Metro | Fasilitator Nasional (FASNAS) satuan pendidikan ramah anak/sekolah dan madrasah menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan pondok pesantren se-Kota Metro, bertempat di aula Polres Metro, Rabu (7/9/2022).
Tampak hadir Fasnas satuan pendidikan ramah anak sekaligus pendamping KLA Kota Metro, kepala Dinas PPPA PP dan KB Metro, Kanit PPA Polres Metro, jaksa fungsional Kejari Metro serta pengurus pondok pesantren se-Kota Metro.
Dikatakan pengurus pondok pesantren Nurul Solihin Nuryanto, pihaknya merasa senang dan bangga karena Pemerintah telah memperhatikan pihaknya sebagai pondok pesantren.
“Bagaimana kami bisa menjaga tauladan dan contoh pada santri kami dan bisa membawa anak-anak kedunia pendidikan sehingga tetap menjaga NKRI,” ujar Solihin.
Solihin Nuryanto menyampaikan pemahaman ilmu kekerasan pada anak itu penting.
“Baik kekerasan fisik maupun seksual, sehingga kami dari pondok pesantren bisa mencegah tentang hal-hal itu,” katanya
Menanggapi hal tersebut fasnas satuan pendidikan ramah anak Nasional serta pendamping KLA Kota Metro Sowiyah, yang juga sebagai narasumber kegiatan mengatakan para pengurus pondok pesantren di Kota Metro sangat dialogis serta antusias mengikuti giat tersebut.
“Ternyata para pengelola pondok pesantren sangat antusias terhadap kejadian berita-berita yang ada di medsos tentang kekerasan terhadap anak,” ujar Sowiyah.
Sowiyah menyampaikan pihaknya sebagai pemateri memberikan yang terbaik, solusi-solusi terhadap permasalahan-permasalahan.
“Ternyata para peserta ingin ditindak lanjuti lagi, mereka yang mondok untuk bisa di dampingi oleh para narasumber,” jelasnya
Sowiyah menjelaskan setiap pondok pesantren harus di evaluasi.
“Karena anak-anak pondok itu hari-harinya ada di pondok pesantren, sehingga pengelolaannya berpihak pada anak, terutama pada anak yang berasal dari luar daerah atau karakteristik.
“Pondok pesantren tidak boleh diskriminasi dan pengelolaan terbaik untuk anak,” terangnya.
Sowiyah menuturkan pihaknya menggelar kegiatan tersebut untuk sharing tentang kekerasan terhadap anak.
“Kalau saya mendengar kekerasan terhadap anak, saya ingin ikut sharing solusinya apa, karena setiap permasalahan pasti ada solusinya dan saya akan selalu akan mencari akar permasalahan sehingga tidak ada yang namanya putus asa atau di biarkan tetapi harus didampingi,” pungkas Sowiyah. | Aliando.
Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.