LAMPUNG7COM – Metro | Sekolah Luar Biasa (SLB) Insan Madani Kota Metro Lampung menggelar kegiatan belajar di luar kelas Outdoor Classroom Day (OCD) di halamannya, Jum’at (4/11/2022).
Terlihat hadir pembina Yayasan insan madani Kota Metro, kepala sekolah SLB Insan Madani Metro, serta dewan guru SLB Insan Madani Metro.
Dikatakan pembina Yayasan insan madani Metro Sowiyah giat OCD tersebut sudah dilaksanakan di seluruh Dunia.
“Namun karena pandemi ini tidak semuanya melaksanakan, tujuannya adalah untuk memikat emosional, kebersamaan meningkatkan rasa sosial dalam berkomunikasi antar guru dan orang tua,” ujar Sowiyah.
Ia mengatakan terdapat 3 pilar dalam kegiatan OCD di SLB Insan Madani.
“Yaitu komunikasi orang tua, guru atau sekolah serta peserta didik dan ini harus ditingkatkan.
Kegiatan ini juga bagus sekali untuk memupuk kebersamaan dalam pemenuhan hak anak yaitu di satuan pendidikan ramah anak,” jelas Sowiyah.
Sowiyah menambahkan SLB Insan Madani sudah terstandardisasi sehingga setiap harinya SLB Insan Madani selalu melaksanakan pembelajaran ramah anak.
“Untuk melayani anak-anak tanpa merendahkan martabat dan tanpa kekerasan, sehingga actionnya semua warga sekolah, guru, kepala sekolah dan TU, itu melayani dengan baik kepada anak-anak,” kata Sowiyah.
Sowiyah berharap kegiatan OCD tidak hanya di SLB Insan Madani saja.
“Semua sekolah itu harus mengadakan giat OCD (pembelajaran di luar kelas), sangat penting sekali agar anak mengenal lingkungan,” tuturnya.
Dijelaskan Sowiyah dalam penerapan OCD banyak hal yang di ajarkan pada anak.
“Anak hemat energi (mematikan listrik), mematikan kran, membuang sampah pada tempatnya, secara terpilah itu kita ajarkan di sekolah apalagi kaitannya dengan kurikulum merdeka, bahwa anak-anak itu setiap individu cara mengajarkannya dengan minat dan bakat,” tandasnya.
“Orang tua menyuapi anaknya, membaca buku bersama, yel-yel sekolah ramah anak, yel-yel hak anak,” imbuhnya.
Sowiyah mengatakan terdapat empat prinsip dasar hak anak yang tidak bisa ditinggalkan.
“Yang pertama anak hak hidup, yang kedua tumbuh kembangnya gizi, yang ketiga yaitu perlindungan, dan yang terakhir adalah mendengar suara anak, perlu sekali guru itu mengajar dengan kompetensi anak bukan maunya guru dan kurikulum pun disesuaikan untuk anak dan inilah kurikulum merdeka yang kita laksanakan di SLB Insan Madani,” pungkas Sowiyah. | Aliando.