LAMPUNG7NEWS (Komunikasi dan Informasi Berita Online)
Bandar Lampung | Kajian/diskusi yang diadakan seminggu sekali di rumah perjuangan/lamban juang komisariat Tarbiyah, yang berlokasi di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan, Bandar Lampung kedatangan tamu istimewa yaitu Sekretaris Jurusan Managemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung Dr. Oki Dermawan, M. Pd., pada hari Jum’at (13/02/2020)
Ini merupakan agenda Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah Universitas Islam Negri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) , Bertemakan Perbedaan Antara Pendidikan di Luar Negeri, Dengan Dalam Negeri dan Bagaimana Trik Mendapatkan Beasiswa ke Luar Negeri.
Perlu diketahui Kajian/diskusi seperti ini sudah beberapa kali di ajukan dari organisasi-organisasi kampus ke Pak Oki, akan tetapi beliau menolak karna sebelum mau mengisi materii, Dosen muda ini selalu memahami terlebih dahulu apa isi diskusi/kajian yang dilaksanakan dan kira-kira bisa memotivasi banyak orang atau tidak, ujarnya saat dikonfirmasi media.
Dr. Oki Dermawan, M. Pd., juga diketahui salah satu dosen muda yang punya banyak prestasi membanggakan dan mendapatkan beasiswa ke Luar Negeri seperti:
1. Negara New Zealand, kurang lebih selama 3 tahun (Tahun 2013-2016).
2. Amerika (Tahun 2011)
3. German (Tahun 2012)
4. Jepang (Tahun 2018)
5. Prancis (Tahun 2019)
“Kemudian dalam diskusi tersebut tiba-tiba ada seorang Mahasiswa yang menanyakan tentang apa perbedaan signifikan pendidikan di western country dengan Indonesia?.” Ujar peserta diskusi tersebut.
Lalu dengan senyumannya pak Oki menjelaskan/menjawab, bahwa di luar sana fasilitas pendidikannya sangat menunjang, sebagai contoh perpustakaan mereka tetap buka dihari Sabtu dan Minggu, bahkan buka nya sampai jam 12 malam. Perbedaan lain, seperti jumlah pelajaran di luar negeri tidak sebanyak di tempat kita, dari pendidikan dasar mereka tidak langsung dijejali dengan baca tulis hitung, tapi penanaman karakter baik terlebih dulu. Seperti kemandirian, kebersihan, kedisiplinan, budaya hemat dan etika. Setelah di kelas tiga elementary school mereka baru serius belajar namun mata pelajaran nya tidak banyak banyak. Hanya lima subjek saja dalam satu semester. Ketika mereka beranjak ke pendidikan menengah semakin spesifik lagi materi pelajaran nya sesuai dengan jurusan yang mereka minati. Jadi tidak belajar semua hal seperti tempat kita.
“Pemerintah memberikan beasiswa pinjaman kepada mahasiswa, kuliah mereka gratis tapi nanti setelah bekerja harus mengembalikan pinjaman ini tanpa bunga. Kebijakan ini meringankan warga nya yang ingin lanjut kuliah, para pendidik di luar negeri juga tidak terlihat mementingkan look outfit mereka, bahkan di Negara German dosen dan dekan nya bersepeda ke kampus. Ketika para dosen akan presentasi ke luar negeri difasilitasi oleh kampus karena hal ini juga akan membawa nama baik kampus mereka,” terangnya dengan senyuman ceria.
Hal seraya dilontarkan Tamara ketika menanyakan tentang apasih pak oki tips agar bisa kuliah ke luar negeri? Katanya, Spontan Dosen Muda ini memberikan jawaban bahwa password nya adalah bisa bahasa Inggris. Bangsa kita nggak kalah kok dengan orang bule dari segi intelektulitasnya cuma kita tidak bisa bahasa mereka. Ketika sudah punya sertifikat bahasa Inggris maka belajar di negara lain bukan mustahil. Fasilitas dan dosen di luar sana sangat memudahkan dalam menuntut ilmu.
“Belajar bahasa Inggris memang tidak murah tapi ini ibarat kalian sedang berinvestasi untuk masa depan. Mau lulus, mau kerja, mau dapat beasiswa semua membutuhkan kemampuan bahasa Inggris, apalagi mau kuliah ke luar negeri,” jelasnya.
Tak sampai disitu, tim mencari fakta tentang kebenaran akan Dosen Muda ini, yang diketahui belakangan ini sering dibicarakan mahasiswa karna senang membantu sesama manusia, dengan mewawancarai Septiana yang beliau ini adalah anak bimbingan skripsinya semasa kuliah di Fakultas Tarbiyah, Jurusan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI).
“Jika ditanya bagaimana sosok Pak Oki, saya mewakili anak bimbingan beliau pasti akan bilang dia baik ke semua mahasiswa nya, maksudnya ada orang yang baik tapi dengan orang-orang tertentu aja. Tapi kalo pak oki enggak, baik ke semua orang yang dikenal ataupun enggak. Trus suka membantu mahasiswa yang sedang kesusahan, gamau ngeliat mahasiswanya susah. Dermawan sesuai namanya wkwk, terbaik pokoknyaa dah,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Terakhir sebagai penutup, pak Oki memberikan tips yang nggak kalah pentingnya. Beliau mengingatkan seluruh peserta diskusi, bahwa di luar sana ratusan bahkan ribuan orang juga ingin dapat beasiswa ke luar begeri, ingin juga lulus PNS sama seperti kalian. Tapi yang keterima hanya segelintir saja. Maka agar kalian yang Allah pilih untuk memperoleh kesempatan tersebut maka kalian harus soleh.
“Amalan wajib seperti soat lima waktu jangan pernah tinggal. Ditambah dengan amalan sunnah, Allah mencintai amalan umat Nya yang kecil tapi dilakukan secara terus menerus. Kalian pilih amalan apa yg mampu untuk dilakukan secara terus menerus ujar beliau. Kalau pak Oki sendiri memilih donor darah. Sudah dilakukan sejak umur 19 tahun sampai sekarang. Hal lain yang juga teramat penting adalah harus berbuat baik/berbakti pada orang tua, sayangi mereka, karena ridho Allah terletak pada ridho orang tua.” tandasnya.
| Penulis Rilis Yahya (Koresponden)