LAMPUNG7NEWS.COM, Mesuji – Perubahan Pancaroba yang memasuki musim penghujan saat ini, menimbulkan kekhawatiran bagi para pengguna Jalan Lintas Timur (jalintim), Provinsi Lampung, yang membelah kawasan Register 45 Sungai Buaya, Kabupaten Mesuji terancam putus.
Pasalnya, Jalintim yang menjadi akses jalan darat untuk menghubungkan Provinsi Lampung menuju Sumatera Selatan ini sudah rusak parah, terutama dibeberapa sambungan badan jembatan yang berubah menjadi kubangan air setelah habis hujan.
Setiap harinya Jalintim ini dilalui ratusan kendaraan, mulai dari pengendara roda 2 sampai kendaraan besar bermuatan over kapasitas.
Andromedan (46), sopir mobil tronton menyatakan kekhawatiranya saat melintasi jalan utama yang menjadi jalan Nasional tersebut.
Dia menduga, genangan air yang membentuk kolam di jembatan itu diakibatkan saluran pembuangan terlalu kecil dan mudah tertutup, sehingga menyebabkan tumpukan air mencapai 10-15 cm di setiap jembatan yang rata-rata berukuran 6 x 12 meter.
“Genangan air itu jika terus menerus diinjak kenderaan bermuatan berat, lambat laun akan mengikis aspal yang mengakibatkan sambungan jembatan berlubang dan dapat menyebabkan erosi, sehingga terjadilah longsor dibibir jembatan,” jelas Andro.
Hal senadapun diungkapkan Rosidin (39), pengendara sepeda motor.
“Kondisi seperti ini kalau dibiarkan, akan meruntuhkan jembatan dan mengakibatkan putusnya badan jalan,” jelasnya.
Jika sampai terjadi, maka sekian banyak pihak pengguna jalan yang sangat dirugikan, mulai dari masyarakat sipil pribumi, bahkan sampai kendaraan berat berasal dari pulau jawa dan luar daerah lain yang melintasi jalan itu.
Kerugian bisa berupa materi dan waktu Perjalanan yang ditempuh bila harus balik arah mencari jalan Alternatif lain.
“Kalau tidak dimulai dari sekarang perbaikannya, kapan lagi? apakah harus menunggu jembatan itu putus. Belum rubuh sudah terjadi kemacetan, apa lagi nanti.” Keluh warga yang hilir-mudik melintasi jalan tersebut.