LAMPUNG7NEWS, Lampung Utara – Pemda Kabupaten Lampung Utara (Lampura) menargetkan tahun ini memproduksi jagung sebesar 154.495 ton dengan luas tanam 26.213 Ha.
Dimana tahun sebelummya, produksi yang dihasilkan 109.363 ton dengan luas lahan 19.766 Ha, yang menjadikan Lampura menjadi penghasil jagung ke-4 di Provinsi Lampung, ungkap Bupati H. Agung Ilmu Mangkunegara, dalam acara Panen Raya Jagung Hibrida, di Desa Gunung Sari, Kecamatan Abung Semuli, Kamis (10/3/16).
Kami menargetkan tahun ini ada peningkatan produksi, jagung merupakan komoditas pangan yang memiliki peranan penting dan strategis dalam pembangunan nasional,” sambungnya.
Komoditas jagung di Lampura menduduki urutan ke-3 setelah padi serta ubi kayu. Dan berdasarkan data BPS tahun 2015 bahwa 68% penduduk Lampura menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perkebunan.
Kedepan saya yakin, komoditas jagung ini akan memberikan peluang dalam meningkatkan pendapatan para petani,” kata Agung.
Lebih lanjut ia mendukung dalam upaya peningkatan produksi pertanian, itu dibuktikan dengan banyaknya bantuan yang diberikan ke petani, serta telah menganggarkan dana yang cukup besar untuk membangun infrastruktur jalan.
Kedepan, saya ingin para petani tidak sulit mengeluarkan hasil pertaniannya, sehingga pada akhirnya pendapatan petani semakin meningkat,” pungkas Agung.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Lampura, Sofyan menguraikan, selain melakukan panen raya jagung musim tanam 2015/2016, juga dilakukan pemberian bantuan berupa benih padi hibrida dan non hibrida, bantuan alat panen padi kapasitas kecil, sedang dan berat, alat perontok jagung serta bantuan bibit nangka.
Peluang meningkatkan produksi jagung di Lampura sangat terbuka lebar, yang tentunya harus didukung pemakaian benih hibrida, sarana produksi yang cukup, perawatan yang intensif, bimbingan penyuluh yang intensif,” terangnya
seraya menuturkan, dengan meningkatkan profitas dan adanya harga jual jagung yang baik, pada saat panen tentu menjadikan pendapatan petani meningkat.
Sehingga petani semakin giat bertanam jagung.” Tutupnya.