Tanggamus | Demi mendapatkan signal seluler, Inilah aksi pilu yang dilakukan para remaja dan anak-anak pelosok desa terisolir yakni Pekon Tampang Muda, Kecamatan Pematang Sawa, Kabupaten Tanggamus, adalah salah satu pekon/desa yang paling tertinggal di Kabupaten Tanggamus.
Masyarakat pekon tampang muda kini sangat kesulitan untuk mengakses informasi dari media sosial atau online, bagaimana tidak, jangankan mengakses dunia luar untuk berkomunikasi dengan sanak saudara mereka yang tinggal atau pun yang bekerja diluar pekon saja mereka sangat sulit mendapatkan signal.
Fakta yang terlihat para remaja dan anak-anak ini sampai rela memanjat pohon setinggi 2 sampai 3 meter demi mendapatkan signal, dan terkadang mereka harus rela antrian Untuk naik diatas pohon tersebut, karna bilamana terlalu banyak yang naik, mereka khawatir dahan pohon tak mampu untuk menopang tubuh mereka.
Salah seorang remaja saat ditanya, Epan (14), ia bercerita banyak tentang suka duka disaat mencari signal.
“Kalau cuacanya lagi bagus kami sangat senang, karna suara telponnya lebih jernih dan jelas didengar, namun jika disaat cuaca lagi kurang bersahabat, suara telponan kami suka gak jelas dan terputus putus,” tuturnya.
Menurut keterangan Epan dan kawan-kawannya sesering kali mereka harus terpaksa pulang karna diguyur hujan.
Setelah mendengarkan cerita demi cerita dari para remaja tersebut kami Tim Lampung7 news merasa tersentuh atas cerita pilu mereka.
Masyarakat pekon tampang muda sangat berharap kepada pemerintah kabupaten Tanggamus agar dapat merespon dan mendirikan tower seluler di wilayah tersebut, sehingga dapat membuat mimpi mereka selama ini menjadi kenyataan. | Khoiri/Zul.