POJOK TERAS
Oleh : Sumarah (Wartawan LAMPUNG7COM)
Banyak gambaran yang bisa diambil dari suatu pengalaman dari Pilpres, Pilkada, dan Pilkades, kita semua dituntut menentukan hak pilih untuk masa depan daerah serata bangsa kita melalui proses pemilihan yang jujur dan adil (JURDIL). Dimana kita lupa dengan slogan LUBER (Langsung Umum Bebas dan Rahasia). Kedua makna kalimat tersebut yang sekarang masih diterapkan, tetapi kini jarang terdengar dimasyarakat.
Perlu diingat, bahwa seorang pemimpin bisa dikatakan pemimpin itu berjiwa netral, arif, dan bijaksana, apalagi ini dituntut untuk menentukan seorang pemimpin yang ditunjuk langsung oleh masyarakat. Jangan sampai kita menghianati rakyat, percayakan penuh dengan rakyat, jangan paksakan kehendak rakyat untuk menentukan pilihannya, apalagi dengan politik uang. Bila kita jeli, yang jelas seorang incumbent itu sudah ada kemenangan. Pertama, disaat program-program yang sudah diterapkan dan langsung dimanfaatkan, baik itu infrastruktur, ataupun program bantuan lainnya yang bersifat untuk kepentingan kelompok atau sifatnya perorangan melalui bantuan sosial. Artinya ini adalah kesempatan pertama untuk menjalani proses kesempatan kedua, dimana satu nilai respon masyarakat terhadap seorang pemimpin didapat.
Bagi peserta Pilkada yang baru atau yang sudah pernah ikut lima tahun, baik itu yang diusung melalui Partai atau jalur Independent yang sedang akan mengikuti proses ini, perlu benar-benar ekstra, baik waktu, tenaga, dan pikiran. Produk janji apa yang harus disosialisasikan ke masyarakat, jangan saling mengkambinghitamkan, berpolitiklah yang santun sehingga dapat tercipta suasana yang damai.
Kita masyarakat Lampung, terutama para pemimpin yang sudah habis masa jabatannya, atau yang sedang ikut berkompetisi di ajang pilkada ini, atau incumbent yang kembali maju untuk melanjutkan kembali melalui proses Pilkada, seperti apa yang dikatakan oleh Kapolda Lampung ‘Ciptakan Pilkada yang damai, melalui proses Fakta Integritas pemilu yang damai’, sehingga kalimat yang disampaikan, adalah suatu kalimat yang menunjukkan untuk persatuan dan kesatuan serta kesatria yang berjiwa besar, seperti satu kalimat yang kita maknai ketika di acara tersebut, “Sekali Mulut bicara maka tidak ada orangpun sanggup untuk menariknya kembali,” untuk itu kita harus berbicara dengan hati-hati.
Jadi perlu digaris bawahi, semua ini kunci segalanya kemenangan itu, tergantung dari apa yang pernah kita buat terhadap masyarakat, apabila kita sudah berbuat yang terbaik kemasyarakat, mudah-mudahan kemenangan itu bisa diraih. Tentunya kita harus ingat seorang pemimpin itu adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa, dan ditentukan melalui syariat rakyat, untuk itu mari kita serahkan semuanya ini dengan Tuhan Yang Maha Esa, dan tentunya kita harus berdo’a serta tawakal, dan yakinlah Tuhan itu tidak tidur.
Baca Juga :
- Akibat Harga Kurs Rupiah Melemah, Pembelian Laptop Baru Turun 40%
- JELANG PILKADA, KAPOLSEK GEDUNG TATAAN TERAPKAN MASYARAKAT UNTUK SISKAMLING
- DEKLARASI PILKADA DAMAI KOTA METRO
- KAPOLDA LAMPUNG TINDAK TEGAS YANG AKAN MENCEDERAI PILKADA
- KPU METRO TETAPKAN LIMA PASANG CALON PILKADA METRO