[espro-slider id=24832]
TELUK PANDAN | Permasalahan yang mendasar yang dialami oleh sebagian besar negara di dunia adalah krisis pangan, air dan energi yang diakibatkan oleh perusakan dan kerusakan lingkungan hidup. Sehingga, salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menjaga kelestarian hutan dengan melibatkan masyarakat.
“Serta memberikan hak pengelolaan hutan kepada masyarakat adalah solusi konflik struktural di sektor kehutanan,” ungkap Sekretaris Daerah Pesawaran, Hendarma mewakili Bupati Pesawaran, H. Dendi Ramadhona K, ST saat menyampaikan sambutan pada acara kunjungan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan jajaran Friends of The Earth International (FoEI) di Kecamatan Teluk Pandan di Aula Sanggar Mangliawan, Desa Hanura. Sabtu (03/12).
Selain itu, lanjut mantan Asisten I Pemerintah Pesawaran ini, disatu sisi permasalahan tentang kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdurahman yang berada di register 19 marupakan wilayah teritorial kewenangan Pemerintah Provinsi Lampung. Namun, disisi lain sebagian besar masyarakat Bumi Andan Jejama adalah sebagai penggarap dan sekaligus pemanfaat jasa lingkungan. Dimana, sekitar 12,7 juta hektar hutan untuk rakyat telah dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Pemerintah Kabupaten guna mewujudkan program nasional tersebut.
“Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Pesawaran mendorong Gubernur Lampung agar dapat membuat MoU (Memorandum of Understanding) terkait permasalahan itu, tanpa merubah fungsi ekologis kawasan Tahura,” ujarnya.
Sementara, Ketua Walhi, Hendrawan sebagai Direktur Ekskutif Walhi Lampung mengatakan kunjungan Walhi tersebut merupakan salah satu rangkaian dari acara Kongres Friend of Interntional
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kongres friend of the Earth Internatioan yang diadakan dalam 2 tahun sekali,” jelasnya.
Terpisah, Camat Teluk Pandan M. Yuliardi, S.STP menuturkan kunjungan Walhi tersebut untuk melihat langsung kondisi Tahura di Desa Hanura dan hutan mangrove di Desa Gebang. Dimana, rombongan dibagi menjadi dua bagian, satu rombongan meninjau Tahura dan rombongan lainnya menuju Pantai Dewi Mandapa, Desa Gebang
“Mereka melihat langsung sistem hutan kerakyatan (SHK) lestari dan tata kelola pesisir di Desa Gebang. Karena itu akan dijadikan referensi mereka untuk pengelolaan dan pelestarian lingkungan di Lampung. Sekaligus mengkampanyekan kelestarian lingkungan, dan melestarikan hutan serta harapan mereka kalau bisa semakin diperluas sebagaimana program pemerintah pusat,” paparnya.
Diketahui, dalam kegiatan tersebut selain dihadiri Sekretaris Daerah Pesawaran, Asisten I Bidang Pemerintahan, juga dihadiri Camat Teluk Pandan, Camat Way Ratai, Punduh Pedada dan Camat Padangcermin serta kepala desa se-Teluk Pandan. Selain itu, dihadiri juga Ketua Friend of internasional Karin Nansen, Direktur eksekutif Walhi nasional Nurhidayati, direktur eksekutif Walhi Lampung Hendrawan dan perwakilan dari 75 negara yang tergabung dalam friends of the earth internasional. | Hendri L7news.