LAMPUNG7NEWS.COM, Bandar Lampung – Jajaran Pemerintah Provinsi Lampung menggelar Rapat bersama BUMN Pelaksana Jalan Tol, Kamis (3/3) di Bandar Lampung. Rapat guna mensinkronkan peran pihak terkait dalam meningkatkan investasi, khususnya di bidang pertambangan. Rapat dipimpin oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Adeham didampingi Kepala Dinas Pertambangan Fitterdono dan Karo Administrasi Pembangunan Pemprov. Lampung Zainal Abidin.
Dijelaskan Karo Humas dan Protokol Bayana, pertemuan tersebut dihadiri oleh Konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, serta PT Adhi Karya.
Kadis Pertambangan Fitterdono dalam rapat menyampaikan, dampak dari pembangunan Jalan Tol ini adalah meningkatnya minat investasi dalam bidang pertambangan, yakni pelayanan pembuatan izin pertambangan. Misalnya tambang pasir, tambang batu dan lain-lain meningkat. “Maka diminta kepada Perusahaan BUMN agar memanfaatkan potensi sumberdaya yang ada, melalui perusahaan yang memiliki legalitas. Jangan sampai potensi sumber daya, kita salah pengelolaannya serta tidak tepat penggunaannya. Termasuk pemanfaatan tanah yang digunakan untuk meratakan lokasi, harus menggunakan perusahaan yang memiliki Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK),” ujarnya mengingatkan.
Ditambahkan, Dinas Pertambangan siap membantu seluruh pengusaha pertambangan dalam membuat IUPK. “Untuk memenuhi kebutuhan batu, pasir, tanah pembangunan jalan Tol, Dinas Pertambangan akan meminta seluruh perusahaan agar meningkatkan produksinya dan memperhatikan kualitas,” kata Kadis Pertambangan.
Asisten Bidang Ekbang Adeham mengatakan, terkait pembangunan jalan tol, Pemerintah Provinsi Lampung, akan memaksimalkan peran sertanya dengan dibentuknya TIM yang bekerja tidak kenal waktu. Disampaikan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi Lampung. Karena sepanjang sejarah pembangunan Jalan Tol maka Lampung adalah yang tercepat pelaksanaannya. “Dimulai dari pengadaan Tanah, Pengukuran Tanah, Pembebasan Lahan hingga memfasilitasi segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan persiapan dan pelaksanaan Jalan Tol,” kata Adeham.
Dijelaskan Oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Bayana, Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar adalah jalan tol sepanjang 140,41 Kilometer yang sedang dalam tahap pembangunan dan rutenya dimulai dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah). Jalan tol ini merupakan jaringan dari Jalan Trans-Sumatera.Groundbreaking pembangunan jalan tol ini dilakukan pada 30 April 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan ruas tol ini dilakukan oleh Konsorsium BUMN, yakni PT. Hutama Karya (Persero), PT. Pembangunan Perumahan (PP), PT. Waskita Karya, PT. Wijaya Karya, serta PT. Adhi Karya melalui skema penugasan. Pembangunan jalan tol ini direncanakan selesai sebelum Asian Games 2018.
Ditambahkan juga oleh Kabag. Humas Heriyansyah, Pemerintah Provinsi Lampung akan mempercepat Pembangunan Jalan Tol Sumatera, dengan melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan yang terpentang dari Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, dan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran hingga Terbanggibesar, Kabupaten Lampung Tengah. [red]