BANDAR LAMPUNG – Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana memberikan tanggapannya terkait tingginya kasus HIV Aids di Bandar Lampung selama 10 tahun terakhir.
Eva mengatakan, pihaknya kini terus berupaya menurunkan angka tersebut dengan upaya edukasi dan pemahaman kepada masyarakat.
“Pertama dari Dinas Kesehatan sendiri telah berupaya untuk gencar sosialisasi, mengedukasi masyarakat,” katanya, Selasa, 19 Desember 2023, di Aula Semergou.
Kemudian melakukan pendekatan dengan mensosialisasikan soal penyakit sosial ini, umumnya kepada para kepala keluarga.
“Mensosialisasikan mohon maaf, hidup sehat itu seperti apa, kemudian kita informasikan juga kepada masyarakat terutama kepada para kepala keluarga bahwa keharmonisan keluarga lebih baik,” ungkapnya.
“Tidak untuk orang lain, tapi untuk keluarga kita saja. Dan hal lainnya terus kita upayakan,” tandasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung Febriani Piska turut prihatin atas tingginya kasus HIV Aids di Bandar Lampung.
“Tentu kami prihatin sekali, kalau data itu memang benar, mengapa kasus itu bisa sangat tinggi di Bandar Lampung,” katanya melalui sambungan telpon, Senin, 18 Desember 2023.
Menurutnya, Dinas Kesehatan harus menyampaikan data dengan sebenar-benarnya agar hal tersebut menjadi gamblang dan ditangani secepatnya.
Dengan harapan, jumlah orang dengan penderita HIV Aids di Bandar Lampung tidak bertambah banyak lagi.
“Jadi kalau saya nggak salah kemarin itu ada pengajuan anggaran tentang itu. Sudah ada juga untuk penanganan HIV itu, tapi besarannya saya lupa. Tapi ada anggarannya,” ungkapnya.
Dirinya berharap Pemkot dapat maksimal menangani kasus-kasus seperti ini, dengan yang pertama adalah membrantas penyakit sosialnya lebih dulu.
“Jangan lupa kemudian menekankan edukasi dini dan pengobatan. Jangan sampai angka HIV di Bandar Lampung bertambah,” ungkapnya.
Oleh karena dirinya meminta agar Dinas Kesehatan untuk terus proaktif, memberi data akurat, pada saat ditemukan suspeck langsung edukasi dan pengobangatan.
“Selain itu, ini adalah tugas seluruh dinas dari hulu ke hilir, seperti Disos, Diskes, Disdik untuk edukasinya. Saya berharap semua bekerjasama supaya tidak menambah lagi jumlahnya,” tandasnya. (*)