LAMPUNG7COM, Metro – Akibat hujan deras yang mengguyur mulai malam hingga pagi hari, Sungai Batanghari (Kali Batu Licin), Mulyojati, Metro Barat, Kota Metro, sekitar pukul 09.00 WIB, senin (8/2/2016) menelan Korban.
Muhammad Ali Hakim (16) santri Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Quran, Mulyojati 16C, Metro Barat dikabarkan tenggelam terseret arus Sungai tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi saat korban bersama dua rekannya sedang berenang di sungai setempat.
Pengasuh Ponpes Roudlutul Quran Ali Qomarudin membenarkan hal tersebut. Ia mengakui bahwa salah satu santrinya tenggelam di sungai belakang Ponpes. Korban berenang bersama kedua temannya, yakni Mumamad Khotibul Umam (17) dan Herdi Abdul Rahman (16).
Ia menceritakan, awalnya Herdi Abdul Rahman yang terseret arus sungai. Namun, korban Muhammad Ali Hakim merasa bisa berenang ia pun mencoba mengajak Mumamad Khotibul Umam untuk menyelamatkan Herdi, setelah Herdi terselamatkan dan dibawa ke bibir sungai, tangan Hakim yang masih berpegangan tiba-tiba terlepas, korbanpun akhirnya terseret arus.
“Kejadian sekitar pukul 09.00 WIB. Tapi kita mendapat informasi sekitar pukul 10.00 WIB, karena teman-temannya ini takut untuk melapor. Setelah mereka melapor, kami langsung menghubungi BPBD untuk membantu pencarian, kamipun sudah menghubungi orang tua korban di Tulang Bawang, dan masih dalam perjalanan menuju kesini,” terang Ali Qomarudin .
Lebih lanjut, dijelaskannya pengawasan semua santri yang hampir mencapai ribuan tersebut sebenarnya sudah diperketat. “Namun namanya anak-anak tetap saja kesana kemari, apalagi hari ini hari libur, semua kegiatan diliburkan, Kami sudah doa bersama agar Hakim cepat ditemukan. Namanya musibah tidak ada yang menyangka. Kedepan mungkin ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua untuk hati-hati saat beraktifitas di sungai itu,” ujar Ali Qomarudin.
Sayangnya hingga pukul 17.30 WIB korban belum juga ditemukan. Meski pencarian sudah dilakukan oleh Tim SAR BPBD, Anggota TNI dan pihak kepolisian dibantu warga sekitar korban belum kunjung ditemukan. Tim SAR tampaknya kesulitan untuk menyusuri arus sungai lantaran arus sungai sangat deras.
Kepala Kantor BPBD Kota Metro Drs. Azizi, melalui Seksi Pencegahan dan Kesiap Siagaan Alfajar Nasution mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan 2 regu tim SAR yang berjumlah 20 orang. Mereka bertugas untuk menyusuri bantaran kali dengan menggunakan 2 perahu karet dan 2 orang khusus menyelam.
Meskipun begitu, pihaknya mengakui masih kesulitan menemukan korban, lantaran derasnya air dari hulu atas. sehingga menghambat pencarian.
“Terlebih tepat di lokasi kejadian korban tenggelam atau tepatnya di bibir kali itu, terlihat seperti bantaran lebar tidak ada selah untuk mengetahui debit air sungai ini, tetapi kami akan terus siaga untuk mencari korban sampai ketemu, sesuai SOP yang telah kita tentukan yakni selama 3 hari pencarian,” papar Alfajar Nasution disela-sela pencarian.