LAMPUNG7NEWS, Padang Cermin – Setelah sepuluh hari terseret arus Sungai Way Ratai Ucup Supriayadi (39) akhirnya ditemukan oleh warga Desa Khepong Jaya, Kecamatan Padang Cermin, Senin (13/2), sekitar pukul 17.30 WIB.
Penemuan mayat dari tempat kejadian Ucup terseret air sungai sekitar 4 Km, kondisi mayat saat ditemukan sudah membusuk dan bau menyengat, serta masih berpakaian lengkap saat ia terseret arus.
Aswari (50), warga RT. 001, RW. 002 mengatakan, saat itu ia hendak mandi di sungai bersama istri dan cucunya. Tiba-tiba ia sempat kaget tersangkut kayu yang melintang di Sungai Way Ratai ini. Karena penasaran, ia langsung meraba dengan tangan benda apa yang sempat mengagetkan dirinya ini.
Waktu itu saya raba, ‘gak taunya kayu. Tapi saya penasaran langsung saya pakai kaki dan saat itu tersangkut dan kena paha kaki kirinya,” kata penambang pasir ini.
Saat ditemukan, posisi mayat tengkurap dan sujud seperti orang sedang sholat. Saat itu ia memberi tahu istrinya, jika ia menemukan mayat yang di duga adalah ucup.
Jangan ribut-ribut… saya mau kasih tahu keluarganya dan pak Lurah,” katanya di Kantor Desa.
Setelah itu ia langsung beranjak dari sungai dan langsung menghubungi keluarga korban di Dusun Hayam, Desa Bunut, Kecamatan Way Ratai.
Pas sudah saya kasih tau, keluarganya enam orang dengan menggunakan tiga sepeda motor,” tambah Aswari.
Kades Khepong Jaya, Rustam Efendi mengatakan, ia mengetahui jika mayat Ucup ditemukan setelah mendapat laporan dari warganya tentang penemuan mayat tersebut.
Setelah mendapat laporan, saya langsung ke TKP penemuan mayat. Dan saat itu saya langsung menghubungi polisi melalui seluler,” kata Kades Khepong Jaya ini.
Tak lama kemudian anggota Polsek Padang Cermin datang ke TKP bersama ambulance Puskesmas Rawat Inap Way Ratai.
Keluarganya pun saat itu bersama ibu RT, Nanik datang ke lokasi,” tambahnya.
Saat itu saya langsung beritahu warga, mayat jangan di angkat dahulu sebelum pihak Polsek datang. Kondisi mayat saat ditemukan sudah membusuk dan baunya sudah sangat menyengat, serta kondisi perut membuncit. Tapi begitu sampai di daratan perutnya langsung mengecil,” tuturnya kepada Lampung7news di Kantor Desa Setempat.
Saat pengangkatan mayat tersebut, ratusan warga sambil mengucapkan Allah Hu Akbar hingga mayat sampai di tepi dan langsung dinaikkan ke mobil ambulance milik Puskesmas Way Ratai ini.
Ahmad Bahrun (42), warga setempat yang menyelam mengatakan, ketika baru pulang dari kebun bersama Rizal dan Budiyani. Baru saja sampai di rumahnya, tiba-tiba ia diberitahu aswari,
Saat itu saya diberitahu, mayat Ucup di temukan. Saya langsung memberitahu kawan yang lain dan langsung ke sungai,” kata bapak 1 anak ini.
Ia juga menambahkan, saat ditemukan mayat terjepit kayu berdiameter sekitar 30 Cm, dan panjangnya sekitar 3 meter,
Saat ditemukan kondisi mayat masih utuh,” kata Ahmad Badrun yang diamini 2 rekannya Risal dan Budiyani.
Camat Way Ratai, Drs. Ikhsan Basri saat ditemui sebelum takziah di mulai mengatakan, ia telah melaporkan penemuan mayat Ucup kepada Bupati Pesawaran.
Saya sudah laporkan penemuan ini melalui ajudan,” kata Camat Way Ratai ini.
Masriyah, istri korban ketika ditemui mengatakan, ia sangat berterima kasih kepada warga yang telah menemukan jasad suaminya.
Saya berterima kasih kepada semua warga yang telah menolong dalam pencarian suami saya hingga ditemukan. Semoga Allah yang membalas semua jerih payah semua warga yang menolong pencarian suami saya,” ujar ibu dari Azam Romadhon ini.
Kapolsek Padang Cemin, AKP Erson Sinaga saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung ke TKP penemuan mayat, dan membawa korban untuk langsung diserahkan pihak keluarga.
Dari pantauan Lampung7news dikediaman mertua korban, sedang dilaksanakan takziah yang ke-4. Karena takziah dimulai saat sepekan Ucup tidak ditemukan.
Kami mulai tahlil saat seminggu ucup tidak ditemukan,” ujar kerabat korban.
Korban di makamkan setelah tahlil, selesai sekitar pukul 21.15 WIB di tanah milik keluarga yang tidak jauh dari kediaman mertua korban.
Terkait :