LAMPUNG7NEWS
Tanggamus | Buaya muara kembali meneror nelayan saat menebar jaring ikan dan udang di Laut Sumil, Pekon Karanganyar Kecamatan Wonosobo, Tanggamus, Jumat (8/5/20).
Iwan, nelayan tebar jaring tanpa perahu di pinggir pantai Laut Sumil, menjadi korban serangan buaya muara.
Iwan mengatakan, seperti biasa setiap subuh selesai sahur, dia mencari ikan dan udang dengan menebar jaring. Saat menarik jaring badannya bersentuhan keras, terpikir olehnya kalau itu adalah buaya.
“Tanpa pikir panjang ia berusaha naik ke tepian, sekitar tujuh meter dari tempat menebar jaring, tapi buaya mengejar dan mengigit kaki kiri saya, beruntung buaya melepas gigitannya,” jelasnya.
Menurut dia, buaya muara dengan panjang 3 meter kerapkali bolak balik di sekitaran laut sumil, dekat muara Way Semaka, kadang bergrombol hingga 6 ekor berenang bersamaan, kadang hanya seekor. Ini sering dilihat dan jadi tontonan warga di sekitar pantai Sumil.
Ponirin (62) warga sekitar yang sering melihat buaya muara di pantai Sumil mengatakan, buaya muara di sini banyak, sering terlihat dipantai, rata-rata berukuran 3 meter.
Ia mengatakan, sebelum hutan bakau di sekitaran muara way semaka hilang, karena adanya penambangan pasir, buaya disana jarang terlihat, bahkan tidak pernah kelihatan.
“Semenjak ada penambangan pasir sekala besar, hutan bakau dan beberapa anak sungai hilang,” katanya.
Sepanjang 2019 dan 2020, setidaknya sudah puluhan warga Kecamatan Wonosobo dan Kecamatan Semaka menjadi korban gigitan buaya tersebut, walau belum ada korban jiwa.
Menurut Poniran, Pantai Sumil Pekon Karanganyar tempat wisata yang ramai pengunjung, pengunjung banyak yang mandi dan berenang di pantai tersebut, adanya buaya menjadi ancaman serius, jika Pemkab Tanggamus khususnya dan Provinsi Lampung, tidak segera menangani masalah ini,” tuturnya.
Dia berharap peran Pemerintah terutama Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem(BKSDAE) wilayah lampung dan bengkulu, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan(LHK) Kabupaten Tanggamus segera menata, menertibkan dan melestarikan hutan magrof di pantai somil dan muara sungai semaka sesuai dengan pungsinya.
Disisi lain Riri salah satu warga kec Wonosobo menghimbau kepada seluruh warga dan masyarakat baik dari kec Wonosobo maupun di luar kecamatan, jangan pariwisata dulu di pantai sumil, antisipasi menjaga terjadi yang tidak kita inginkan,” himbaunya.
Ia berharap kepada instansi terkait khususnya pemkab Tanggamus Agar di pasang Pelang himbauan, pintu masuk jalan pantai sumil tersebut,”harapnya. | Khoiri