Secara yoy, aset LKM di Provinsi Lampung meningkat sebesar Rp5,66 Milyar (18,84% yoy) yaitu dari Rp30,03 Milyar pada Agustus 2021 menjadi Rp35,68 Milyar pada Agustus 2022. Sementara dari sisi penyaluran pinjaman/pembiayaan, LKM menunjukkan peningkatan meskipun tidak sesignifikan peningkatan aset LKM. Hal tersebut mengingat salah satu penyumbang peningkatan aset LKM terbesar adalah pendirian BWM yang penyaluran pembiayaannya terbatas. Penyaluran pinjaman/pembiayaan LKM meningkat sebesar Rp3,12 Milyar (15,39% yoy).
Hingga September 2022, jumlah penyaluran pinjaman baik konvensional maupun syariah dalam bentuk Gadai/Rahn, Fidusia/Arrum maupun pembiayaan lainnya yang disalurkan oleh Pegadaian di Lampung meningkat sebesar Rp14,92M (10,08% yoy).
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Peningkatan ini diikuti dengan perbaikan NPL/NPF Pegadaian dari sebelumnya pada September 2021 untuk NPL konvensional sebesar 2,47% menjadi 1,92% pada September 2022. Sementara NPF unit usaha syariah pegadaian dari sebelumnya NPF sebesar 1,33% pada September 2021 menjadi sebesar 1,2% pada Juni 2022. Untuk penyaluran kredit Ultra Mikro (UMi) melalui pegadaian, sejak Januari 2022 sampai dengan September 2022 telah disalurkan sebanyak Rp3,06 Milyar kepada 443 nasabah.
Periode September 2022, jumlah outstanding penyaluran pembiayaan ULaMM menurun sebesar Rp15,37M (7% yoy) dan jumlah outstanding penyaluran pembiayaan program Mekaar meningkat sebesar Rp591,50M (51,46% yoy). NPL pembiayaan ULaMM menurun dari sebelumnya sebesar 2,83% pada September 2021 menjadi sebesar 2,42% pada September 2022. Sementara NPL Pembiayaan Mekaar menurun dari sebelumnya sebesar 1,00% pada September 2021 menjadi sebesar 0,02% pada September 2022Kinerja Pasar Modal.
Jumlah investor di Provinsi Lampung berdasarkan SID hingga September 2022 tercatat sebanyak 235.955 investor atau 2,43% dari total investor nasional yang mencapai 9.708.910 investor dengan jumlah investor terbanyak berada di Kota Bandar Lampung sebesar 84.289 investor atau 35,72% dari total investor di Lampung.
Jenis SID didominasi oleh , SID S-INVEST yang meningkat sebesar 98,6%, SID C-BEST yang meningkat sebesar 109,09% yoy dan SID SBN yang meningkat sebesar 75,91%. Sementara untuk SID E-BAE tidak mengalami penambahan jumlah sejak tahun 2021 sebanyak 1 investor.
Sejak September 2021 hingga September 2022, nilai transaksi saham di Provinsi Lampung sempat mencapai nilai tertinggi di bulan Maret 2022 mencapai Rp. 3,19 T dan posisi September 2022 nilai transaksi Rp. 2,35 T tumbuh 23,56% sejak Januari 2022 dan tumbuh 47,33% secara yoy.