LAMPUNG7COM | Pemerintah Kabupaten Lampung Barat sudah mengumumkan kalau sembilan proyek yang dibiayai dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selesai dilaksanakan namun menyisakan huru-hara soal kualitas pekerjaan yang dianggap tidak relevan dengan nominal anggaran yang luar biasa besar. Belum lagi celotehan pihak- pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana pinjaman dari PT SMI itu mengaku pada rugi alias buntung.
Pertanyaannya, siapa yang untung besar?
Polemik dana PEN Lampung Barat berawal dari dugaan ketidaksesuaian dokumen anggaran dengan realisasi kegiatan yang disampaikan oleh Anggota DPRD setempat ketika dikonfirmasi sejumlah awak media.
Darisana persoalan dana PEN Lampung Barat khususnya yang berada di Kecamatan Suoh bergulir kemana-mana bagaikan bola panas yang siap membakar siapa saja yang terlibat bermain didalamnya. Sebab kualitas pekerjaan yang dilaksanakan dari pekerjaan dana PEN itu tidak relevan dengan nominal anggaran yang dikucurkan.
“Nggak perlu panjang lebar memaparkan teori soal dana PEN, cukup lihat saja PEN 3 dan PEN 7 yang katanya mulus hasil goreng aspal curah. Kita bicara kenyataan saja sudah ketahuan bagaimana besar untung dari mengelola proyek fantastis itu,” ujar Ketua Bidang Hukum Serikat Jurnalis Independen (SJ-I) Lampung, Sumarlin.
Dari penelusuran lebih lanjut, hampir semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan anggaran dana PEN rata-rata mengeluhkan soal besaran setoran yang harus diberikan sebagai mahar atas proyek yang dilaksanakan.
“Belum ada saya lihat pejabat yang mengelola anggaran dana PEN itu tersenyum sumringah. Mungkin karena beban tanggung jawab yang luar biasa besarnya maka kening mereka rata-rata terkerenyit dan aura yang suram menggambarkan beratnya beban tanggung jawab yang dipikul,” urai Sumarlin.
Kendati banyak pejabat yang mangaku buntung dalam mengelola proyek PEN dan gelisah dengan banyaknya huru-hara dalam pelaksanaan kegiatan sarat dengan indikasi KKN. Namun Bupati Lampung Barat nampak tenang dan fokus dalam memaparkan keberhasilan selama masa kepemimpinannya.
Seakan tidak mempersoalkan huru-hara yang ada soal dana PEN Lampung Barat, Bupati Lampung Barat terus berkeliling daerah untuk menyapa masyarakatnya sambil memohon doa agar bisa melanjutkan masa kepemimpinan di periode kedua pada 2024 kelak.
Sebab dalam masa kepemimpinan yang tinggal 6 bulan lagi, Bupati Lampung Barat memohon doa kepada seluruh masyarakat Lampung Barat agar senantiasa sehat, selamat dan tidak tersandung persoalan hukum dikemudian hari.
Mengutip pidato Bupati Lampung Barat saat menghadiri pelantikan peratin di Kecamatan Sekincau beberapa waktu lalu.
“Sampurasun… Tabikpun, mohon doa kepada masyarakat, sedulur dan Minak muwakhi, supaya sehat serta selamat. Untuk 2024 saya percayakan kepada partai saya dan masyarakat Lampung Barat,” tutupnya. | Red