LAMPUNG7 | Kecewa lantaran harga sembako Bansos mahal, perwakilan emak-emak penerima Bansos Kemensos mengadu dan serahkan paket sembako ke Bupati Pringsewu, Lampung. Senin (19/7/2021).
Hal itu merupakan buntut kekecawaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Pekon Tulung Agung, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu Lampung.
Bansos dari Kementrian Sosial senilai 200 ribu rupiah itu berupa paket sembako yang berisi Beras 15 Kg, Telur 10 biji, buah apel 3 biji, Kacang hijau 1/2 kg yang diberikan ke warga penerima melalui eWarung.
Emak-emak itu mengadu, meminta kejelasan dari Bupati Pringsewu terkait selisih dan mahalnya harga sembilan bahan pokok BPNT yang diterima oleh para KPM.
Kekecewaan emak-emak itu mulai memuncak disaat keinginan bertemu dengan Bupati maupun Wakil Bupati tidak terpenuhi, lantaran Pimpinan tinggi di Pringsewu tidak ada ditempat.
Perdebatan serta adu mulut pecah antara petugas dan emak-emak lantaran para penerima bansos itu hendak menitipkan paket sembako ke petugas jaga untuk diberikan ke Bupati Pringsewu secara langsung.
Namun, paket sembako berupa beras, telur, kacang hijau dan buah apel yang mereka bawa ditolak petugas penjaga.
Alasan petugas menolak, karena tidak mau bertanggung jawab apabila paket sembako itu dititipkan kepadanya dan petugas pun menyarankan agar paket sembako itu diberikan ke Dinas Sosial.
Sehingga, karena tak kunjung ditanggapi, akhirnya para emak-emak menulis ke secarik kertas yang ditujukan kepada Bupati dan Wakil Bupati Pringsewu agar persoalan Bansos cepat diselesaikan.
Begitupun dengan sembako yang mereka bawa, akhirnya emak-emak itu meletakkan paket sembako disamping meja petugas penjaga sebagai wujud kekecewaan warga.