LAMPUNG7NEWS Jakarta | Harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 1.000 (0,14%) menjadi Rp 692.000 per gram pada perdagangan Selasa ini (12/11/2019), dari Rp 693.000 per gram Senin kemarin.
Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas LM – Pulo Gadung di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram melemah menjadi Rp 69,2 juta dari harga kemarin Rp 69,3 juta per batang.
Turunnya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang melanjutkan koreksi kemarin di tengah sentimen pasar global yang mulai positif yang tercermin dari penguatan Wall Street, suku bunga yang berpotensi dijaga, serta posisi dolar AS yang masih menguat. Harga emas dunia masih terkoreksi meskipun tensi AS-China masih menghangat sejak akhir pekan lalu.
Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.
Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 1.500 per gram hari ini menjadi Rp 656.500 per gram dari Rp 658.000 per gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.
Terkait dengan harga emas di pasar spot global, kemarin harga logam mulia ini sudah mencapai US$ 1.455,65 per troy ounce (oz), turun 0,19% dari US$ 1.458,4/oz pada hari sebelumnya.
Hari ini, harga emas di pasar spot masih melanjutkan pelemahan sebesar 0,02% menjadi US$ 1.455,4/oz.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya, tetapi kali ini komoditas melemah karena harganya yang dianggap mahal seiring dengan penguatan dolar AS sehingga koreksi beberapa hari terakhir bukan karena kapasitasnya sebagai instrumen yang dianggap lebih aman.
Penguatan dolar dicerminkan oleh posisi dollar index yang masih menguat 0,07% menjadi 98,26 pagi ini dari posisi kemarin.
Dollar Index, atau biasa disebut DXY dan USDX, merupakan refleksi posisi greenback terhadap enam mata uang negara utama lain yaitu euro, yen Jepang, poundsterling Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. | red/cnbc