LAMPUNG7.COM, Jakarta | KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri memproses setiap anggotanya yang bentrok dengan personel TNI. Ia mengatakan tidak ingin mencari pembenaran sendiri.
Listyo mengatakan setiap konflik antarpersonel harus diproses hingga tuntas. Listyo mengatakan pihaknya telah sepakat dengan Panglima TNI untuk memproses masing-masing anggota yang terlibat bentrok.
“Saya selalu tekankan pada Kadiv Propam kalau ada bentrok antara TNI dan Polri, maka wajib hukumnya Polri itu harus diproses. Jadi, saya dalam posisi yang tidak mau kemudian mencari pembenaran, karena memang sumber konflik itu akan terus muncul,” kata Listyo, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/4).
Listyo mengatakan bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto telah menyiapkan sejumlah program yang membuat TNI dan Polri kian solid, seperti pertukaran ilmu di tingkat pimpinan.
“Tukar menukar proses pendidikan baik di manajemn tingkat tinggi, ada Sespim, Sesko TNI, saling tukar menukar kita,” kata Listyo.
Sementara di tingkat Bintara dan Tamtama akan ada interaksi, seperti latihan kecabangan bersama-sama. Hal ini, kata Listyo, akan membangun soliditas antarpersonel TNI dan Polri.
“Di situ kita sama-sama mendapatkan tugas yang sama, beban yang sama, sehingga muncul jiwa korsa,” kata Listyo.
Lebih lanjut, Listyo terus mengingatkan anggotanya untuk terus menjaga soliditas dengan TNI. Pasalnya, kata ia, Polri dan TNI adalah yang menentukan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Saya dengan Panglima TNI selalu berdua kemana-mana untuk menunjukkan bahwa TNI Polri solid. Sehingga daei atas ke bawah saya harapkan juga bisa solid,” pungkas Listyo Sigit. | Pin