LAMPUNG7COM | Berbagai artefak kuno berhasil ditemukan tim arkeolog setelah melakukan penggalian di dekat makam Firaun Tutankhamun atau Raja Tut di situs arkeologi Giza bernama Saqqara, sekitar 32 kilometer dari Ibu Kota Kairo, Mesir.
Penemuan itu antara lain makam ratu Mesir kuno yang tak dikenal, tumpukan peti mati, ratusan mumi, artefak kuno, dan terowongan yang saling berhubungan.
Tim arkeolog yakin mumi-mumi dan berbagai peti mati yang mereka temukan adalah milik beberapa jenderal dan penasihat yang dekat dengan Firaun Tut semasa dia memerintah Mesir dari 1333 – 1323 sebelum Masehi.
Berbagai artefak kuno itu baru berhasil ditemukan setelah tim arkeolog dua tahun menggali di situs tersebut.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Tim arkeolog juga menemukan piramida lain yang dimiliki oleh Firaun Teti, raja pertama Dinasti Keenam Mesir. Kini tim sedang memusatkan perhatian kepada piramida itu.
“Teti disembah sebagai dewa pada masa Kerajaan Baru, sehingga orang ingin dimakamkan di dekatnya. Namun, sebagian besar penguburan yang diketahui di Saqqara sebelumnya berasal dari Kerajaan Lama atau Periode Akhir. Sekarang kami telah menemukan 22 poros saling berhubungan, mulai dari kedalaman 9 hingga 18 meter, semuanya dengan penguburan Kerajaan Baru,” jelas Zahi Hawass, ahli Mesir yang ikut melakukan penggalian, dikutip dari Live Science, Kamis (17/11).
Hawass menjelaskan dalam lubang itu, tim arkeolog menemukan sarkofagus batu kapur besar dan 300 peti mati dari periode Kerajaan Baru. Bagi Hawass, ini adalah penemuan unik karena pemakaman Kerajaan Baru umumnya tidak pernah dilakukan di wilayah itu.
“Peti mati memiliki wajah masing-masing, masing-masing unik, membedakan antara pria dan wanita, dan dihiasi dengan adegan dari Kitab Orang Mati. Setiap peti mati juga memiliki nama yang dimakamkan dan sering menunjukkan Empat Putra Horus, yang melindungi organ yang dimakamkan,” jelas Hawass.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Tim arkeolog menemukan mumi-mumi yang disimpan dalam peti-peti mati itu masih terjaga dengan kondisi baik.
“Beberapa peti mati memiliki dua anak, dan peti mati yang paling menakjubkan sejauh ini memiliki topeng seorang wanita yang seluruhnya terbuat dari emas murni,” jelas Hawass.
Berbagai artefak kuno juga ditemukan dalam peti-peti itu, seperti permainan kuno Senet, patung kecil shabtis, patung dewa ptah-sokar, dan kapak logam.
Di situs penggalian itu, tim arkeolog juga menyatakan mereka menemukan piramida ratu yang identitasnya belum diketahui.
“Sejak itu kami menemukan bahwa namanya adalah Neith dan dia belum pernah dikenal sebelumnya dari catatan sejarah. Sungguh menakjubkan menulis ulang apa yang kita ketahui tentang sejarah, menambahkan ratu baru ke dalam catatan kita,” ujar Hawass.
Beberapa penemuan artefak kuno itu akan dipajang di Grand Egyptian Museum di Giza tahun depan. | red
sumber: merdekacom