LAMPUNG7COM – Metro | SDN 4 Metro Timur menggelar Bimtek standarisasi satuan pendidikan ramah anak yang berlangsung di aula SDN setempat, Selasa (15/3/2022).
Dihadiri fasilitator Nasional (fasnas) Satuan pendidikan ramah anak Provinsi Lampung, kepala Dinas PPPA PP dan KB Kota Metro, kepala Disdikbud Kota Metro, kepala sekolah SDN 4 Metro Timur, serta Dewan guru SDN 4 Metro Timur.
Dikatakan kepala sekolah SDN 4 Metro Timur Sumarni, giat tersebut merupakan inisiatif kepala sekolah serta Dewan guru untuk menjadikan SDN 4 Metro Timur sebagai satuan pendidikan ramah anak.
“Kami mengundang fasnas SRA untuk bisa memberi materi-materi ke sekolah ini, sehingga warga sekolah pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah ini semua mendapatkan materi yang sama, bisa memahami dan melaksanakan pendidikan ramah anak di sekolah kita,” ucap Sumarni.
Lebih lanjut, Sumarni mengatakan pihaknya akan memberikan pelayanan yang ramah kepada anak didiknya di berbagai fasilitas sekolahnya.
“Guru-gurunya ramah anak menghargai potensi-potensi anak bisa tumbuh dan ada perlindungan anak juga, sehingga anak menjadi nyaman di sekolah,” ujar Sumarni.
Sementara kepala Dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Metro Suwandi dalam giat menuturkan bimtek tersebut sebagai bentuk penguatan-penguatan SDM Kota Metro guna mewujudkan Kota Metro sebagai Kota layak anak.
“Saya memberikan apresiasi kepada kepala SDN 4 Metro timur ini yang mau menyelenggarakan bimtek. Nanti SDN 4 akan di jadikan sebagai projek percontohan,” tutur Suwandi.
Selain itu, Suwandi berharap setelah mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari bimtek dapat di implementasikan di satuan pendidikan.
“Sehingga kedepannya Metro mendapatkan predikat yang tertinggi sebagai Kota layak anak,” imbuh Suwandi.
Menanggapi hal tersebut fasilitator Nasional Satuan pendidikan ramah anak Provinsi Lampung Sowiyah menjelaskan SDN 4 Metro Timur sudah memenuhi kalayakan dengan standarisasinya.
“Karena bukan hanya dokumen tetapi lebih kepada implementasi program satuan pendidikan ramah anak di SDN 4 Metro Timur ini dengan memenuhi 6 komponen yang berstandar dengan borang atau intrumen yang sudah ada, dan bagaimana implementasi di lapangan,” ujar Sowiyah.
Sowiyah menambahkan SDN 4 Metro Timur dapat dijadikan sebagai sekolah percontohan untuk SD yang lain di Kota Metro.
“Karena waktu dan program yang memang sudah lama tetapi tidak semua sekolah itu mau untuk melaksanakan standarisasi karena memang standarisasi itu berat, tetapi semua Kota layak anak ini ada standarisasi puspaga, standarisasi pusat layak anak, standarisasi pusat kreatifitas,” jelas Sowiyah.
Ditambahkannya kalau sudah standarisasi insyaallah sekolah aman, nyaman, bersih dan indah. Dengan standarisasi diajarkan bagaimana menyiapkan terapan 6 komponen yakni :
– Kebijakan, papan nama harus memenuhi standar.
– Tenaga pendidik terlatih KHA, harus sering mengikuti pelatihan KHA.
– Sarana prasarana ramah anak, tidak ada pohon yang beracun dan bunga yang berduri.
– Pembelajaran ramah anak, melihat anak dari segi positif, tidak ada poin hukuman menjadi konsekuensi, jadi, kalau anak terlambat di liat dari akar masalahnya sehingga anak akan aman.
– Partisipasi anak, jadi dalam kegiatan semuanya anak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, dilibatkan dalam merawat taman, dilibatkan dalam membuat tata tertib sekolah.
– Standar partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, termasuk alumni.
“Dan jika ke enam komponen ini sudah terpenuhi dan standarisasi ini sudah berjalan, sekolah ini sangatlah kaya, seperti sekolah layak anak,” pungkas Sowiyah. | Aliando.