Indikasi Dugaan Korupsi, Program Sanitasi di Pekon Sidodadi Dipertanyakan

LAMPUNG7COM – Tanggamus | Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Direktorat Sanitasi untuk Program Open Defecation Free (ODF) dalam bentuk pembangunan bilik dan septictank dengan anggaran tiga ratus Lima puluh juta rupiah Rp.350.000.000, Untuk Pembangunan yang berjumlah 50 Unit Dari Sumber Dana APBN tahun 2021(DAK) yang dikerjakan oleh Oknum KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang diduga dikerjakan asal-asalan guna mencari keuntungan semata, baik secara pribadi maupun kelompok yang tanpa mengutamakan kualitas pembangunan.

Dari hasil penelusuran awak media, Sabtu (29/01/2022), saat melihat pekerjaan yang di kerjakan Padat Karya, dipekon Sidodadi Kecamatan Semaka kabupaten Tanggamus, didalam pengawasan KSM diduga di kerjakan asal-asalan, seperti dalam hal pekerjaan fisik dinding bilik pada saat pekerjaan tidak mengunakan rangkaian besi cor pada sudut bilik, ditambah lagi pada pekerjaan pembuatan saptictank tidak dibuat sekat didalamnya sesuai RAB, dan dalam pekerjaannya seharusnya pekerjaan itu dikerjakan secara padat karya sesuai aturan yang ada bukan diborongkan, dengan nilai upah borong pekerja satu juta, Rp 1000.000, untuk pekerjaan pembuatan bilik dan pembuatan septictank terkecuali pemasangan atap baja ringan dan pengecatan, seperti yang terjadi di Pekon Sidodadi Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus.

Hal tersebut diakui oleh salah satu pekerja yang pada saat itu sedang dilokasi pembuatan septictank, ia mengatakan bahwa untuk upah pekerja tidak dalam bentuk padat karya tunai( upah harian)melainkan diborongkan dengan nilai satu juta, Rp 1000.000, untuk pengerjaan pembuatan bilik dan septictank kecuali atap dan pengecatan,ia juga mengatakan upah borong ini sangat kecil, jika dihitung hanya Rp.80.000 perhari karna waktu pekerjaan pembuatan bilik dan septictank membutuhkan waktu sekitar 12 hari pekerjaan,ia juga mengatakan bahwa arahan dari oknum KSM pembuatan septictank tidak dibuat 3 (tiga) sekat didalamnya.

“Saya kerja sesuai arahan oknum KSM mas kalau untuk pembuatan septictank didalamnya tidak perlu disekat,untuk upah pekerjanya pembuatan bilik dan septictank itu diborongkan satu juta, Rp 1000.000, mas tapi kalo masang atap dan ngecat beda,jadi ya gitu aja mas septictanknya dibuat keliling aja,bawah tidak pakai cor lantai,nanti kalau sudah keliling tinggal ditutup atasnya aja.” jelasnya

Ditempat yang sama keluarga penerima manfaat mengakui bahwa ia hannya menerima semen sebanyak 11sak, mil 1 sak batu bata sebanyak 1000 biji dan untuk pasir pasang tidak mengetahui berapa jumlahnya.

“Saya tu cuma terima semen 11 sak, mil 1 sak batu bata 1000 biji, kalau pasir tidak tahu berapa bang.” ujarnya

Ditempat berbeda salah satu penerima manfaat Program sanitasi Pekon Sidodadi kecamatan Semaka kabupaten Tanggamus mengatakan ia kecewa atas kualitas pekerjaan pembuatan bilik WC, karna menurutnya dalam pembangunan nya tidak mengutamakan kualitas,dibuktikan pada pembuatan bilik pada setiap sudut bilik tidak dipasang rangkai besi cor.

“Saya agak kecewa mas pembuatan biliknya bang,tapi saya ga tau apa memang begitu aturanya, karna disetiap sudutnya tidak dikasih rangkai besi cor mas, hanya dibuat bata salaman aja.” katanya

Ketika itu juga langsung awak media menyambangi kediaman Nursoim selaku ketua kelompok swadaya Masyarakat (KSM), pekon Sidodadi, kecamatan Semaka, kabupaten Tanggamus, namun tidak ada dikediamannya, menurut istrinya sedang keluar.

Keesokan harinya Awak media mencoba kembali menyambangi nursoim selaku ketua KSM pekon Sidodadi tersebut, guna konfirmasi Namun tetap tidak tempat Alias tidak bisa di hubungi di duga ada indikasi seolah-olah menghindar.

Warga setempat yang tidak mau di sebutkan namanya berharap kepada instansi terkait dan penegak hukum program KSM pekon Sidodadi, Semaka segera di proses dan croscek serta di tindaklanjuti adanya kejanggalan-kejanggalan yang mengarah korupsi untuk mengambil keuntungan semata,” ungkap warga setempat.

Sampai pemberitaan ini terbit, Nursoim selaku ketua KSM pekon Sidodadi belum bisa di hubungi guna dimintai konfirmasi. | khoiri/hnp


Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tulis Komentar Anda