Kini hampir seperempat abad gerakan reformasi 1998 yang meruntuhkan rezim Soeharto berlalu, dinilai amanat dan cita-cita reformasi diakui belum sepenuhnya tercapai. Berbagai persoalan bangsa seperti korupsi, besarnya kesenjangan ekonomi, tingginya hutang luar negeri, ditambah ancaman intoleransi belum sepenuhnya dapat teratasi.
Demokratisasi politik dengan hadirnya sistem multi partai termasuk pembatasan kekuasaan Presiden memang telah terwujud. Namun demokrasi baru sebatas demokrasi prosedural. Masih jauh dari nilai-nilai demokrasi substansial. Politik uang dari kelompok-kelompok oligarkis masih mengangkangi pelaksanaan pemilihan umum. Di alam reformasi ini, isu-isu kepentingan rakyat kecil, seperti ketercukupan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta upah kerap terkalahkan oleh agenda-agenda pragmatisme politik kekuasaan.
Menyikapi keprihatinan itu, aktivis gerakan mahasiswa 1998 bakal menggelar syawalan akbar sekaligus konsolidasi nasional di Yogyakarta. Acara akan di gelar Minggu 22 Mei 2022 pukul 10.00 WIB di Ballroom Rich Hotel.
Ketua panitia Syafaat Noor Rohman menjelaskan syawalan ini sekaligus merupakan ajang konsolidasi simpul-simpul aktivis gerakan mahasiswa 1998 yang telah menyebar di banyak bidang. Ada yang jadi politisi, pengusaha, ulama, profesional, seniman, dosen, jurnalis dan lain sebagainya. Harapannya tiap-tiap individu tetap setia dan konsisten pada visi politik kerakyatan sebagaimana dulu ketika masih menjadi aktivis jalanan.
Menurut alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, syawalan akan dihadiri ratusan perwakilan aktivis dari berbagai kota.
Pentolan demonstran yang akan hadir antara lain Yahya, Muhaji (Surabaya), Badrus Zaman (Sidoarjo), Lodzi (Malang), Mustain (Pasuruan), Wahab (Gresik), Yayak Zakiyah (Jombang), Kaniran (Kediri), Kinan (Blitar), Toto, Aziz, Kuat (Solo), Dimyati (Salatiga), Ellen, Eta (Semarang), Beny (Kendal), Asep Muslim (Tasikmalaya), Ryan (Pekalongan), Bucek (Pandeglang), Denny (Serang), Rifky (Cirebon), Dekri (Pekanbaru), Nudin Lazaido (Palu), Savic Aleha, Ulung Beka Harsana (Jakarta), Agus Malmo (Tangerang), Wisnu Agung, Widihasto, Gunawan, Hendro Plered, Athonk, Bob Sick (Yogyakarta) dan masih banyak lainnya.