TELUK PANDAN | Di duga, Lantaran terbakar api cemburu, Sugito (50), warga Kelurahan Kupang Kota, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung di duga tega menghabisi Mainah (50), warga RT. 03 Dusun Magan, Desa Hurun, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran.
Mainah, perempuan paruh baya yang kesehariannya bekerja sebagai tukang urut ini ditemukan tewas dikediamanya. Korban diduga dihabisi oleh Sugito yang merupakan kekasihnya yang telah menjalin hubungan sekitar 3 tahun lamanya.
Hal ini, di ketahui dari pengakuan putri ke-3 dari 5 orang anak korban. Menurutnya, ia tahu jika ibunya sudah sekitar 3 tahun menjalin asmara dengan, Sugito. Namun, ia menduga kematian ibunya ini tidak wajar, sebab saat ia tiba di kediaman ibunya. Saat itu, ibunya mengenakan baju swite dan celana levis panjang (ketat) dengan posisi pakaian terbalik dan tidak mengenakan pakaian dalam, baik bra maupun celana dalam.
“Pertamanya setahu saya mamak (ibu) pingsan, sebab Pak Gito telpon saya minta segera datang ke rumah, karena mamak pingsan. Pak Gito saat telpon itu sekitar jam delapan malam,” ujar putri ketiganya yang tinggal di Kelurahan Bakung, Kecamatan Teluk Betung Barat ini.
Karena, saat itu sudah malam dan dirinya tidak memiliki sepeda motor, maka ia meminta Gito untuk bersabar.
“Saya bilang sabar, karena saya mau cari motor dulu. Setelah dapat motor, saya langsung berangkat ke rumah mamak dan sampai sekitar jam sembilan malam,” tambah Jesi.
Setiba di kediaman orang tuanya yang berada tak jauh dari jalan utama simpang Pantai Mutun ini, ia bingung karena melihat pintu semua dalam keadaan tertutup dan terkunci dari dalam. Saat itu ia, langsung mengetok pintu dan tak lama pintu di buka oleh Sugito. Saat itu yang di duga pelaku ini langsung menerangkan kepadanya, bahwa ibunya baru saja siuman dan kembali tidak sadarkan diri lagi.
“Karena saya dengar mamak sudah sadar, saya tidak langsung ke atas (loteng). Saat itu karena saya lihat ada mangga saya langsung berniat mengupas mangga. Tapi Pak Gito maksa saya agar saya segera melihat kondisi mamak yang saat itu berada di loteng,” jelasnya saat dijumpai dikediaman orang tuanya.
Namun, betapa kaget dirinya ketika mendapati ibunya tidak sadar diri dan saat itu sudah terbujur kaku. Ia tidak mengetahui jika ibunya sudah tak bernyawa lagi dan ia langsung mengambil peralatan untuk mengerik badan ibunya.
“Saya heran waktu saya kerik, kok gak merah sama sekali. Karena saya lihat seperti itu, saya beli pulsa dan menghubungi ayuk (kakak perempuan) saya agar segera datang ke rumah mamak,” terangnya.
Setelah selesai memberitahu kakak perempuannya, tak lama datang teman Sugito yang bernama Maryono bersama seorang temannya. Saat itu, saya langsung meminjam sepeda motornya dan memberitahu kerabatnya, Matsuro dan istrinya, Rumsiah yang tak jauh dari kediaman ibunya ini.
“Saat datang ke rumah ende, Matsura saya bilang kalo ibu sekarang pingsan dan gak sadar-sadar. Setelah mendengar ucapan saya ende Matsura dan istrinya, Rumsiah langsung ke rumah mamak,” ungkapnya.
Matsura (60) kerabat korban yang tinggal tidak jauh dari rumah korban ketika dijumpai mengatakan, setelah mendengar penjelasan dari keponakannya, Jesi ia langsung bergegas ke kediaman korban. Namun, betapa kagetnya ketika menjumpai korban yang berada di loteng rumah korban sudah tak bernyawa lagi.