LAMPUNG7COM, Metro – Entah mimpi apa, Muhammad Yahya (37) dan istrinya Epi Kusrini (34), siang bolong jumat (27/11) sekitar pukul 13.00 WIB, rumahnya yang berada di Jalan Nusa Indah Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat, didatangi tamu tak diundang, dua orang perampok bersenjata api.
Selain merugi harta benda berupa emas 30 gram dan uang 20 juta rupiah, pasangan suami istri (pasutri) ini juga harus mengalami luka-luka pada kepala, wajah, dan kaki. Karena keduanya melakukan perlawanan terhadap perampok yang ingin mengambil harta bendanya.
“Saat itu saya lagi tidur, dan istri lagi nyuci, kemudian Istri ngeliat ada orang tak dikenal masuk ke rumah, dan langsung teriak, sontak saya kebangun, langsung saya lawan, sempet rebut pistol dari tangan perampok itu, Saya tekan pelatuknya, tapi pistolnya enggak nembak,” ulas Yahya, saat dikonfirmasi usai mendapat perawatan di UGD RS Mardiwaluyo, Jumat (27/11).
Dari perlawanannya, perampok yang bergulat mendapatkan luka cakaran di mata sebelah kiri, namun perlawananya berakhir ketika seorang perampok lainya datang membantu.
”Kalau tidak datang temannya, saya yakin bisa menang, Kepala ini pecah karena dipukul pakai pistol dan Istri saya pun sudah berteriak minta tolong tetapi tidak ada warga yang mendengar,” terangnya.
Akibat pemukulan tersebut, Yahya harus mendapatkan enam jahitan di kepalanya, dan luka memar pada bagian wajah. Demikian pula dengan istrinya, Epi Kusrini, harus mendapatkan empat jahitan di kepala, luka memar di bagian wajah, dan lecet di bagian dengkul karena melakukan perlawanan.
”Saya berusaha lari mau nyelametin uang setoran, dan saya dijegal, jatuh, terus dipukuli Perampok itu bertubi-tubi, dari muka saya, terus kepala saya dipukul pake pistol, baru berhenti setelah saya minta ampun,” ulas Epi.
Yahya menambahkan, berdasarkan keterangan warga sekitar, selain pelaku yang masuk ke rumahnya, ada dua orang yang berjaga di depan gang. ”Artinya pelaku semuanya ada empat orang, kata tetangga yang melihat dan mereka bawa motor,” terangnya.
Yahya menjelaskan, petugas Polsek Metro Pusat sudah meminta keterangan terkait perampokan tersebut dan melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara. Namun ia sempat tidak ingin melaporkan perampokan tersebut, karena pernah merasakan kecewa terhadap kinerja pihak kepolisian.
”Sebenarnya saya tidak mau laporan, tetapi warga yang melaporkan kejadian ini ke Polsek, karena saya pernah mengalami peristiwa penodongan sebelumnya dan membuat kami kecewa. Waktu itu kejadian setelah ditodong, sekitar pukul 02.00 WIB saya laporan, sampai pukul 05.00 WIB, tetapi tidak ada tindakan, cuma ketak-ketik saja diperiksanya, Istri saya sampai kedinginan nungguin,” tukasnya.