LAMPUNG UTARA | Ketua PWI Provinsi Lampung, Supriyadi Alfian merasa kecewa atas ketidakhadiran Bupati Lampung Utara (Lampura), Agung Ilmu yang pada acara pelatihan jurnalistik dasar bagi seluruh perwakilan perangkat desa yang ada di kabupaten setempat.
Kekecewaan orang nomor satu di PWI Provinsi itu diungkapkannya saat memberikan sambutan pada pembukaan acara pelatihan jurnalistik yang digelar PWI Lampura di aula gedung STKIP-M Kotabumi (13/12). Menurut Yadi, sapaan akrab Ketua PWI Provinsi itu, acara ini merupakan acara yang penting dan patut diapresiasi yang seharusnya di support oleh pemerintah dalam hal ini Bupati.
“Dimana-mana acara PWI terutama acara pencerahan untuk masyarakat, selalu didukung dan Kepala Daerah langsung datang. Tetapi rupanya tidak demikian di Lampung Utara, dan saya beserta jajaran pengurus PWI merasa kecewa,” ujar Yadi.
Acara ini, kata Yadi memberikan gambaran umum dan pengetahuan kepada masyarakat desa tentang apa itu jurnalistik dan tugas-tugas wartawan. Sehingga masyarakat tidak perlu takut dengan yang namanya wartawan. Memang tidak bisa dipungkiri ada oknum-oknum yang mengatasnamakan wartawan melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa dan Kepala Sekolah bahkan banyak mereka (oknum wartawan) yang telah ditangkap oleh aparat Kepolisian. Dalam hal ini PWI tegas mendukung langkah Kepolisian menegakkan hukum atas perilaku oknum wartawan yang melanggar hukum.
Untuk itu lanjut dia, Dewan Pers melakukan verifikasi media dan mendorong agar wartawan yang bekerja di perusahaan media harus berkompeten.
“Perusahaan media harus berbadan hukum PT dan wartawan harus profesional dengan sertifikat kompetensi wartawan dengan memegang teguh kode etik jurnalistik menuju wartawan yang bermartabat,” pungkasnya.
Sementara itu, Asisten II, Zulkifli Mihsan yang mewakili Bupati Lampura menyampaikan permohonan maaf Bupati karena tidak dapat hadir dalam acara ini. Dalam era keterbukaan informasi publik saat ini, tentunya pelatihan dasar jurnalistik adalah sarana peningkatan sumberdaya aparatur masyarakat desa di bidang pengelolaan informasi di desanya masing-masing.
“Selaku aparatur dan perangkat desa sudah seharusnya memiliki kemampuan dalam mengelola informasi publik untuk menyokong jalannya sistem pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, baik dan bersih,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia pelatihan jurnalistik, Iwansyah Mega mengatakan, pelatihan ini merupakan kerjasama PWI Lampura dan seluruh Kepala Desa yang ada di kabupaten Lampura untuk meningkatkan sumberdaya masyarakat desa dalam pengelolaan informasi yang ada di desanya. Dalam pelatihan ini juga akan dibuatkan web/blog untuk seluruh desa yang ada.
“Acara ini akan berlangsung selama empat hari (13-16/12) yang diikuti oleh seluruh desa (232 desa) yang diwakili dua orang untuk masing-masing desa,” terang Iwan.
Hadir juga dalam acara itu, Ketua PWI Lampura, Jimmy Irawan dan jajarannya, unsur perwakilan Forkopimda dan Ketua APDESI Lampura, SULKI. Dan para pemateri dari jajaran pengurus PWI Lampung. | Faisol