LAMPUNG7COM, Tanjung Anom – Penyampaian perihal surat yang dilayang Idrus (64) ke Dinas Sosial Tenaga Kerja tertanggal 17 November 2015 soal dugaan sengketa Gedung Keserasian Sosial Tanggamus [Rilis L7], di depan 23 undangan yang hadir menjadi mukadimah Sumardi sebagai Kepala Tanjung Anom, di balai desa setempat kamis 17/12/15.
Di sambung penyampaian soal surat balasan dari Dinas terkait bahwa, “Perihal ini bukan urusan Dinas Sosial, melainkan urusan yang harus kembali ke pekon, maka dari itu saya mengundang 30 orang yang hadir hanya 25 orang ini,” tutur sumardi. “Hanya saja 5 dari 7 orang yang mempunyai keterkaitan dalam pembangunan gedung Keserasian Sosial tidak hadir,” ujarnya lagi agak kecewa.
Hal itu pula terlihat juga mimik wajah kecewa idrus yang seharusnya ke 7orang tersebut dapat hadir, namun ini hanya 2 orang yakni, kepala pekon terdahulu dan Sekdes terdahulu.
“Berbekal surat hibah lantas pengajuan proposal ke Dinas Sosial, akhirnya tanah saya di serobot,” tutur Idrus di depan para undangan yang hadir. “Kalau sifatnya ini mediasi, saya mau di pertemukan dengan siapa dalam mediasi konflik ini, lah.. kelima yang bersangkutan saja sebagai panitianya gak hadir. Jadi apa yang mau di selesaikan,” lanjutnya di depan para undangan dan aparatur pekon.
“Saya sangat menghormati apa yang menjadi langkah pak kakon dalam menfasilitasi pertemuan ini, tapi apa kenyataannya? mana panitia-panitianya, sementara yang hadir ini banyak yang gak ngerti kronologisnya. Saya punya dasar sertifikat bernomor 717 atas kepemilikan tanah, atas nama saya yang siap untuk di uji kebenarannya di mata hukum,” pungkas Idrus.
Disisi lain, penjelasan demi penjelasan dari salah satu undangan, sebut saja Pur, warga Tanjung Anom soal Gedung ini, mengacu pada para oknum dugaan penyerobotan tanah milik Idrus yang diatasnya berdiri Gedung Keserasian Sosial.
‘Harapan saya, kita bisa menyelesaikannya di pekon, kalau bisa kita selesaikan. Tapi kalau soal tidak selesai, yang jelas saya sudah menfasilitasi agar panitia terdahulu dengan Idrus bertemu, namun sayang yang 5 orang belum bisa hadir, padahal undangannya sudah saya sampaikan,” Jelas sumardi.
“Tapi saya akan coba memediasi kembali agar kedua pihak bisa bertemu, dan permasalahan ini jelas, dan ada penyelesaian dalam musyawarah di pertemuan mendatang.” Tutupnya.
Laporan Indra / Budi
Berita Terkait: