Bandar Lampung | Gubernur Lampung Ridho Ficardo menjadi pembicara pada Seminar Nasional dalam rangka Musyawarah Nasional Lembaga Eksekutif Mahasiswa Hukum Indonesia Wilayah Barat, berlangsung di Balai Keratun Kantor Pemprov Lampung, Sabtu (16/4/2016).
Seminar yang dihadiri 37 Delegasi BEM Fakultas Hukum se-Indonesia ini dan ratusan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung mengangkat tema “Evaluasi Pendampingan Desa Sebagai Implementasi UU Desa Demi Membangun Nawa Cita Indonesia”.
Pada paparannya menurut Ridho, Misi Nasional dari dana desa adalah menyejahterakan rakyat untuk meminimkan disparitas karena kantong-kantong kemiskinan letaknya ada di pedesaan.
“Dana Desa adalah Misi Merah Putih, karena sampai saat ini Indeks Gini atau ratio ketimpangan di Indonesia sudah pada tahap mengkhawatirkan. Jika sudah sampai angka 5 maka NKRI Harga Mati akan berubah menjadi NKRI akan mati, sekarang sudah pada angka 4.” Kata Ridho.
Untuk itu, Dana Desa merupakan sarana untuk memperlambat laju ketimpangan dan alat untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat pedesaan yang merupakan kantong-kantong kemiskinan. Namun ini juga bisa menimbulkan bahaya-bahaya lainnya bila pengawasan dan pendampingannya tidak optimal dilakukan.
“Kolam ikan bila diberi makanan dengan cukup maka ikan-ikan akan tumbuh cepat, namun bila diberikan terlalu banyak makanan, maka sisa makanan yang tak termakan akan menjadi racun pada kolam tersebut. Maka bisa dilihat apakah dana satu miliar tersebut sudah pas atau belum, jika tidak maka akan banyak penyelewengan di tingkatan Desa.” Kata Ridho mengumpamakan.
Untuk Lampung, dari sektor pertumbuhan Lampung tumbuh positif tapi yang dibutuhkan masyarakat bukan sekedar tumbuh tapi pemerataan sehingga setiap masyarakat bisa merasakannya. Maka ada banyak upaya yang Pemprov lakukan salah satunya ialah Program Gerbang Desa Saburai.
“Gerbang Desa Saburai adalah program untuk mengangkat 100 desa termiskin di Lampung. Bukan sekedar memberi bantuan, tapi kami memberikan pendampingan yang ketat diselaraskan dengan program-program yang ada pada dinas-dinas sesuai kebutuhan masing-masing Desa. Dan menjadi program terbaik ketiga se-Indonesia” Lanjutnya menjelaskan.
Lebih jauh, Ridho menuturkan Lampung di tengah laju pembangunannya telah memasuki masa-masa yang harus diwaspadai. Karna saat ini Lampung telah memasuki tahapan tinggal landas.
“Apakah kita akan terbang atau tertinggal di landasan. Dibutuhkan segala upaya dan kegigihan berbagai pihak.” Pungkasnya. | red.
| Baca Juga
Artikel | Kisah | Kesehatan | Pertambangan & Energi
Pertanian & Perikanan | Organisasi | Sosial
Handphone | Komputer | Mesin | Unik Langka
Lalu Lintas | Bola | Sport