LAMPUNG7COM | Menjelang akhir tahun 2022, Penjabat Bupati Mesuji Drs. Sulpakar, M.M., hengkang meninggalkan Kabupaten Mesuji.
Hal itu tentu terlihat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Yang mana masyarakat sering merayakan malam pergantian tahun bersama dengan pemimpin kabupaten setempat.
Hengkangnya Sulpakar dari Mesuji bukan tanpa alasan, itu ia lakukan untuk melakukan ritual ibadah tahunan yang sudah terlaksana sejak tahun 2009 lalu.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Dikatakan Sulpakar, pada tanggal 31 Desember 2022, dirinya bersama pihak keluarga akan melakukan sunatan massal di kampung halaman Kabupaten Way Kanan.
Lanjutnya, dalam pelaksanaan sunatan massal tersebut motivasinya adalah ibadah, tidak ada muatan politis dan murni keinginan sejak tahun 2009, dari 7 orang sampai saat ini tidak terbatas. Dan menurut data yang masuk terakhir sudah mencapai 117 – 150 orang, Jumat, 30 Desember 2022.
Sementara, tambahnya, untuk yang mau melakukan sunatan massal. Tidak mesti harus warga Way Kanan, itu terbuka buat siapa yang mau, baik itu masyarakat Bandar Lampung, Kotabumi maupun dari Kabupaten Mesuji.
“Silahkan siapa yang mau. Ini murni ibadah keluarga, tidak ada unsur muatan politik,” tegasnya.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Terkait itu, jelas Sulpakar, amanah pekerjaan dan tanggungjawab bercabang yang di embannya saat ini merupakan suatu anugerah.
Meski ia menjabat sebagai Pj Bupati Mesuji dan memimpin salah satu instansi besar di Provinsi Bandarlampung, namun ia mengaku rileks dan menjalani proses dengan normal.
“Saya tidak pernah pusing, mindset kerja jangan sendiri. Ada pelimpahan kewenangan, ada Sekretaris, Kabid dan Staf Pelaksana, kenapa kita tidak percaya pada mereka, apalagi mekanisme sudah berjalan dan terlatih,” cetusnya.
[sc name=”bacajuga” ][/sc]Intinya, “Berbuat baik sebanyak-banyaknya dengan siapapun. Ibarat di depan sebuah pintu, tinggal kita buka masuk dan tinggal jalan, gak usah pusing-pusing Tuhan akan mendorong kita. Tetap konsisten, pada saat adzan kita berangkat sholat, selasai ibadah kita beraktifitas kembali. Firman Allah QS. Al-Jumu’ah Ayat 10 ‘Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung’.
Artinya, bertebaran kita di atas muka bumi dari matahari terbit sampai matahari terbenam mencari rezeki, tapi jangan lupa ibadah kepada Allah, dan jangan sakiti hati orang. Rezeki sudah di ukur oleh Allah, jangan maksakan diri, tetapi kita berkerja. Apapun profesi baik sebagai wartawan, Novelis ataupun petani, karena kita tidak tau rahasia Allah kedepan,” pesannya. | Ekli