LAMPUNG7NEWS, Punduh Pedada – Adanya angin timur utara yang mengakibatkan gelombang besar para nelayan gagal melaut, hal ini dikatakan salah seorang pemilik bagan, Akhmad Zulkhoidir. Menurutnya, setiap musim angin ini bagan miliknya harus beristirahat dan tidak melaut. Peristiwa ini selalu terjadi sekali dalam setahun.
Biasanya angin timur dan utara ini terjadi di bulan Januari hingga Maret,” ujar Zulkhodir yang juga Kepala Desa Pulau Legundi ini.
Dan akibat dari gelombang besar ini, dia harus tetap menanggung beban angsuran ke salah satu Bank, pinjaman dana untuk pembuatan bagan untuk mencari ikan setiap bulannya.
Saya kan buat bagan ini dapat pinjaman dari salah satu Bank. Walaupun bagan tidak melaut, cicilan di Bank kan harus kita bayar setiap bulannya, ” tambahnya.
Ia secara jujur berterima kasih kepada salah satu Bank yang dapat meminjamkan dana untuk pembuatan bagan miliknya ini.
Kalo bagan kami yang dari pulau legundi, pembuatannya kira-kira menghabiskan dana sekitar empat ratus lima puluh juta rupiah. Karena bahan-bahan seperti pohon kelapa dan bambu tidak beli. Lain seperti pemilik bagan orang teluk bisa mencapai tujuh ratus jutaan, karena semuanya bahan bagan beli semua,” imbuh Zulkhoidir.
Hal senada juga diungkapkan, Sukardi (40) yang juga warga Pulau Legundi, menurutnya sejak musim angin timur utara, bagan miliknya sama, tidak dapat melaut seperti biasa, karena gelombang yang sangat besar. Jika seperti biasanya dalam 1 bulan dapat melaut selama 22 hari. Namun sejak musim ini hanya dapat melaut selama 7 hari.
Jika saja kami paksakan untuk melaut di musim ini sangat bahaya, ” ungkap Sukardi.
Hal serupa juga di alami oleh Jahudi (38), warga Cilesung Desa Pulau Legundi, menurutnya akibat dari gelombang yang sangat besar ini ia jarang melaut dan tetap harus membayar kewajiban cicilan kepada pihak Bank.
Walaupun tidak melaut, saya tetap harus bayar cicilan ke bank sekitar lima juta setiap bulanya, ” ungkap Jahudi kepada Lampung7news yang diamini pemilik bagan lainnya, Hambali warga Teluk Keramat, yang juga warga satu desa dengan Jahudi ini.