Breaking News | Lampung Tengah | Nasib malang menimpa Yanti, seorang wanita berasal dari NTT, kehadirannya di Lampung untuk bertemu temannya. Yanti sendiri dalam keadaan hamil di luar nikah, karena kekasihnya tidak mau bertanggung jawab.
Yanti yang sekarang masih berada di Lampung Tengah menceritakan kepada Lampung7news via telepon,
“Dalam masa kandungan, saya tetap berusaha untuk bagaimana kelak anak saya lahir nanti, dan status anak saya nantinya. Tetapi bagaimanapun dia darah daging saya atas perbuatan saya. Rasa tanggungjawab saya dapat di buktikan sampai saya melahirkan, dan saya tidak mau seperti apa yang saya lihat di berita, masalah menelantarkan atau membuang bayi,” cerita Yanti yang ke Lampung Tengah sendiri dalam keadaan hamil.
“Berawal saya sampai disini menelepon teman saya yang berada di Lampung Tengah, saya meneleponnya dan menjelaskan keberadaan saya yang sudah hamil tua, saya mengatakan mau cari orang yang mau mengasuh anak saya kelak kalau saya melahirkan, karena saya mau kembali kerja buat membeli susu dan buat membayar yang mengasuh. Dalam hitungan satu minggu saya di Lampung Tengah, tepatnya di desa Nyukang, saya melahirkan di Klinik yang tak jauh dari tempat saya tinggal,” jelasnya.
“Yang membuat saya terkejut, saya dalam kondisi mau melahirkan dan dihantarkan ke Klinik, setelah saya melahirkan alangkah paniknya saya, anak saya tidak ada didekat saya. Saya bingung dan stres, sampai saat ini saya belum melihat bayi saya. Saya sendiri tidak tahu dan tidak berdaya lagi kemana saya harus bertanya, sementara anak saya sudah di tangan orang lain,” ungkapnya sambil terisak di telepon.
Dan yang lebih menyakitkan lagi, lanjut Yanti,
“Saya di campakkan begitu saja, sehingga saya coba tanyakan kepada Klinik tersebut, katanya saya belum melunasi biaya persalinan. Sementara saya dalam kondisi yang labil ini di paksa untuk menandatangani selembar kertas, entah apa isi surat itu, dan saya juga akan di beri uang Rp. 1 juta, saya tidak mau,” tolaknya atas tanda tangan dan uang uang pemberian.
Yanti mencoba menghubungi temannya yang lain di Pardasuka, Pringsewu, hingga ia diberi nomor telepon wartawan Lampung7news. Yanti berharap kepada Pihak Kepolisian untuk segera meninjau ke tempat saya tinggal, sebab katanya ia merasa terancam. Dan ia juga berharap ada bantuan datang dengan menelpon ke nomor pribadinya 082385022553.
Wartawan Lampung7news mencoba beri isyarat kepada Yanti, besok pagi ia diharapkan pergi dari tempat itu dan mencari pihak keamanan terdekat.
| Sumarah L7.
| Baca Juga
Artikel | Kisah | Kesehatan | Pertambangan & Energi
Pertanian & Perikanan | Organisasi | Sosial
Handphone | Komputer | Mesin | Unik Langka
Lalu Lintas | Bola | Sport