LAMPUNG7NEWS (Komunikasi dan Informasi Berita Online)
Bandar Lampung | Berawal dari sudut pandang Kedaulatan, arti sebuah kedaulatan yang sesungguhnya, Kedaulatan yang semestinya adalah milik rakyat namun tercabik hanya karna sisipan amplop (money politic) dan satu paket sembako. Ike Edwin (Irjen Pol. (Purn.) H. Ike Edwin, SIK., SH., MH., MM.) bersama seorang dokter spesialis juga dosen dibeberapa Universitas yakni dr. Zam Zanariah yang akan maju pada Pilwakot dan Pilwawakot Kota Bandar Lampung, memandang bahwa mindset seperti itu harus bisa diubah dan pasti bisa.
Jengah dengan sistem politik di negara sendiri yang tidak mau belajar dari negara-negara yang telah sukses mendirikan sistem Demokrasi. Sangat banyak masyarakat yang tertipu dengan money politic, sangat banyak masyarakat rendah pengetahuan tentang sistem demokrasi akibat pembodohan dari para oknum politikus rakus dan oknum pelaksana hina.
Menurut Ike Edwin yang telah meraih banyak kesuksesan diinstitusi Kepolisian hingga mendapat gelar Jenderal Bintang Dua ini, Kedaulatan yang seharusnya menjadi milik rakyat sepenuhnya sudah terpenggal hanya karna selembar kertas merah/biru dan kantung plastik sesaat. Masyarakat tidak pernah tahu jika suara mereka telah dibeli dengan janji-janji palsu. Kini saatnya masyarakat/rakyat harus bisa kuat menahan selembar kertas dan sejinjing kantung plastik dengan cara menolak mentah-mentah pemberian Oknum/Tim/Relawan Calon Kada dimanapun berada. Sebab rakyat atau masyarakat Bandar Lampung khususnya bukan manusia miskin, tetapi hanya miskin edukasi yang seharusnya para Pelaksana, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Intelektual, Media Massa serta Budayawan wajib menyampaikan dan membimbing masyarakat tentang hal-hal yang baik untuk demokrasi dan kemajuan dalam segala bidang.
Baca Juga: Kilas Balik Prestasi Luar Biasa Irjen Pol. (Purn.) Hi. Ike Edwin, SIK., SH., MH., MM., Selama di Kepolisian
Apa arti sebuah pemberian, jika semua akan tergadaikan, bagaimana kelak anak, cucu, hingga cicit kita jika setiap Pilkada maupun Pileg terus menggunakan cara pembodohan ini. Jual program, klaim (mengakui) program, semua itu hanya buaian dan bualan semata, sebab dalam Undang-Undang bahkan Perpres sudah diatur demi kemakmuran masyarakat/rakyatnya.
Secara pribadi, semua kelakuan para oknum itu sangat bertolak belakang dengan Putra Daerah yang juga Perdana Menteri Kerajaan Kepaksian Sekala Brak (Dang Gusti Ike Edwin) ini. Cita-cita mulia yang akan ia gaungkan adalah mengembalikan Kedaulatan Rakyat, Demokrasi yang sesungguhnya, demokrasi tanpa mahar yang tidak menghamburkan uang, walaupun demokrasi itu dimata masyarakat/rakyat adalah Pesta. Namun bukan pesta yang identik dengan tabur uang, tetapi bagaimana masyarakat bisa menilai mencari pemimpin yang mempunyai Prestasi bagus, Popularitas yang baik, serta Elektabilitas yang mumpuni untuk dijadikan pemimpin suatu daerah, hingga pesta itu membuahkan hasil pemimpin yang sesuai harapan masyarakat.
Sepakat dengan hal tersebut, dr. Zam Zanariah yang notabenenya seorang dokter spesialis ternama di Kota Bandar Lampung dan dosen aktif dibeberapa universitas ini juga mempunyai pandangan yang sejalan, ketika masyarakat ingin sehat saat sakit sangat mahal, ketika pasien menengah kebawah kurang mendapatkan perawatan yang layak. Begitu pun pada pendidikan yang tidak jelas, antara gratis dan tipuan para oknum kepada wali murid dengan harus mengeluarkan biaya bla..bla..bla.. dengan alasan bla..bla..bla.., masyarakat kelas bawah menjerit, masyarakat tak mampu melawan ketika anaknya tidak mau mengikuti kebijakan dari pendidik. Semua itu menurutnya juga harus diubah, jangan sampai masyarakat terus terintimidasi dari para oknum.
Dari itu, masyarakat juga harus tahu dan pernah tahu serta mau mengetahui tentang para calon-calon Walikota Bandar Lampung, jangan sampai membeli ‘kucing dalam karung’, cari pemimpin yang telah teruji dan ada bukti hasil kerjanya berkarya untuk Lampung dan Bandar Lampung khususnya, sehingga tidak ada kata penyesalan dikemudian hari. | red