Kali ini LAMPUNG7COM ingin mengajak Pembaca untuk mengetahui lebih jauh tentang apa sih kegiatan- kegiatan yang dilakukan di Lamban Gedung Kuning (LGK).
LAMPUNG7COM | Sesuai dengan penjelasan dan ungkapan dari pembina sekaligus Pemilik daripada Lamban Gedung Kuning (LGK) yang lalu, bahwasanya LGK diperuntukan sebagai tempat Edukasi, Informasi, Diskusi, Konsultasi dan Pelestarian Budaya.
Disamping sebagai tempat untuk Edukasi dan Pelestarian Budaya, LGK juga diperuntukan sebagai tempat berkumpulnya para tokoh, baik tokoh adat, tokoh agama, tokoh politik, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, insan pers, dan tokoh pemerintahan maupun TNI/Polri untuk bertukar pikiran, berdiskusi dan bersilaturahmi demi kebaikan dan kemaslahatan masyarakat banyak.
Maka tidaklah berlebihan jika LGK dijuluki sebagai Rumah Budaya Lampung, Rumah Kegiatan Adat, Rumah Edukatif, Inspiratif, Konstruktif serta Produktif, karena berbagai kegiatan positif sering dilaksanakan di Lamban Gedung Kuning (LGK).
“Namun LGK bukan Rumah Adat, Bukan Gedung Dalom, bukan Mahan Agung, bukan juga Sesat, akan tetapi LGK adalah Rumah pribadi yang saya jadikan sebagai rumah budaya dan rumah tempat kegiatan adat, sama seperti rumah-rumah lain pada umumnya,” Tegas Dang Ike.
Menurut Dang Ike Edwin selaku Pembina daripada LGK, hampir setiap Minggu, bulan bahkan hari, selalu ada saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan di LGK ini.
“Hampir setiap bulan, Minggu bahkan hari, ada saja kegiatan-kegiatan yang bersifat positif yang dilakukan di LGK ini, contohnya penyambutan tokoh-tokoh penting, baik tokoh adat, tokoh agama, tokoh politik, tokoh pemuda, yang ingin berkunjung ke LGK untuk melihat, mengetahui serta mengenal adat dan budaya lampung, atau berkunjung untuk bertukar pikiran, berdiskusi, konsultasi, atau sekedar ingin mendapatkan informasi tentang adat dan budaya lampung”, ungkap Dang Ike.
Masih menurut Dang Ike, “Tidak jarang juga para pelajar dari berbagai sekolah dan berbagai tingkatan bahkan mahasiswa/mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi yang berkunjung ke LGK untuk mendapatkan informasi, edukasi, serta Inspirasi tentang adat dan budaya lampung,” ujarnya.
Semuanya itu dilayani dan dihargai serta serta hormati, dan diniatkan untuk ibadah kata Dang Ike.
“Semua yang datang berkunjung ke LGK kita layani, kita hargai dan kita hormati, sebab itu semua adalah resiko seorang tokoh, serta bentuk kepedulian, kecintaan dan tanggung jawab saya terhadap kelestarian adat dan budaya lampung, dan semua itu saya niatkan semata-mata untuk ibadah kepada Allah SWT,” Terang Dang IKE.
LGK selalu ramai dikunjungi
Selanjutnya menurut Dang Ike Edwin, hampir setiap hari bahkan hingga larut malam LGK selalu ramai dikunjungi oleh berbagai macam kalangan masyarakat.
“Ini saja kebetulan bulan puasa sehingga kegiatan di Lamban Gedung Kuning kita kurangi untuk fokus dan khusuk menjalankan ibadah puasa, tapi walaupun demikian tetap ada kegiatan yang sifatnya sosial dan ibadah, walaupun hanya pada jam-jam tertentu,” ungkap Dang Ike.
Selain daripada itu Dang Ike mengatakan bahwa LGK itu bukan khusus untuk warga Lampung Saibatin, tapi untuk semua warga masyarakat Lampung, baik lampung Saibatin, Pepadun, Pubian, dan lainnya.
“Walaupun saya dari marga Saibatin, tapi LGK ini terbuka untuk seluruh marga di Lampung ini, baik Saibatin, Pepadun, Pubian, dan lainnya, bahkan untuk seluruh warga masyarakat Lampung yang ada dan tinggal ditanah Sang Bumi Ruwa Jurai ini, karena pada hakikatnya kita semua adalah keluarga, kita semua adalah saudara,” tegas Dang Ike.
Dang Ike berharap agar kita semua warga masyarakat Lampung yang ada di Tanah Sang Bumi Ruwa Jurai ini untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, menjaga silaturahmi.
“Saya berharap dan sekaligus mengajak kita semua untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan serta menjaga silaturahmi, karena apapun sukunya, apapun agamanya, apapun latar belakang sosialnya, apapun pangkat dan jabatannya, pada hakikatnya kita adalah saudara, kita adalah keluarga sebagai warga masyarakat Lampung. Jadikanlah perbedaan itu untuk mempersatukan kita bukan justru dijadikan ajang permusuhan atau pengkotak-kotakan,” harap Dang Ike.
“Mari kita jadikan LGK ini sebagai sarana untuk mempersatukan kita, dan kita jadikan sarana untuk bertukar pikiran, Berdiskusi dan musyawarah mufakat demi kepentingan masyarakat banyak dan demi persatuan dan kesatuan bangsa” pungkas Irjen Pol. (Purn.) DR. H. Ike Edwin, SH., MH., MM., yang juga mantan Kapolda Lampung Fenomenal.
Penulis: Pinnur