Di Pesawaran Ada 12 Desa Tersisa Yang Belum Mendapatkan ‘Gadis’, Namun ‘Bujang’ Telah Disiapkan

LAMPUNG7NEWS

GEDONG TATAAN | Hanya tersisa 12 desa lagi yang belum mendapatkan bantuan keuangan melalui program Gerakan Desa Ikut Sejahtera (Gadis) selama kurun waktu 3 tahun. Jadi dari 144 desa se-Pesawaran, telah disalurkan bantuan Gadis kepada 132 desa, hal ini dikatakan Kepala Dinas PMD Kabupaten Pesawaran, M. Zuriadi.

“Penyerahan bantuan keuangan Gerakan Desa Ikut Sejahtera sudah memasuki tahun ketiga. Diawali sejak 2017 untuk 44 desa, pada 2018 sebanyak 44 desa dan pada 2019 ini juga untuk 44 desa. Sehingga dari 144 desa penerima tersisa 12 desa lagi dan insya Allah akan diprogramkan pada tahun 2020,” kata M. Zuriadi saat penyerahan bantuan program Gadis di Aula Pemda, Senin (16/9).

Masih kata Kadis PMD ini, salah satu tujuan diberikan bantuan Gadis yakni untuk memberikan pemahaman kepada desa penerima tentang esensi program Gadis. Pemantapan program Gadis agar berjalan dengan peraturan yang berlaku.”Sehingga tercapai tujuan program untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara Bupati Pesawaran, H Dendi Ramadhona mengatakan bahwa bantuan keuangan Gadis senilai Rp.100 juta setiap desa merupakan satu-satunya di Provinsi Lampung. Dikarenakan Kabupaten Pesawaran melalui APBD menstimulan desa melalui Gadis agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lebih maju lagi.

“Untuk program desa terang, tolong lampu-lampu yang ada didesa yang masih menggunakan mercuri diganti dengan LED,” pinta Dendi.

Dendi juga menjelaskan, program Gadis memang direalisasikan secara estafet. Hal itu dimaksudkan agar setiap desa berkompetisi agar semakin memajukan BUMDes mereka. Karena bantuan Gadis diperuntukan bagi BUMDes.

“Tolong perkuat dan pastikan tujuan bisnis yang dikelola oleh BUMDes,” jelas Dendi.

Lebih jauh Dendi menambahkan, selain terdapat beberapa desa yang BUMDesnya berhasil dan beprestasi. Namun ada juga beberapa daerah yang pengelolaan BUMDesnya kurang baik.

“Saya sedikit kecewa karena ada beberapa BUMdes tidak berjalan dengan baik. Hal itu dikarenakan manajemen BUMdesnya kurang baik. Makanya saya tegur kepala desa dan SDM yang mengelola BUMDesnya. Tolong program ini tidak hanya Gadis. Kedepan kita sudah siapkan program Bujang (Badan Usaja Jejama Berkembang). Tentunya ada kriteria bagi calon penerima bantuan Bujang, karena bantuan ini berkali lipat dari Gadis,” pungkasnya. | Hendri


Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tulis Komentar Anda