LAMPUNG7COM | Pejabat Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa telah dikritik karena tanggapan mereka terhadap pembunuhan jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh oleh Israel pada Rabu (11/5/2022).
Tanggapan yang dikeluarkan pihak-pihak itu dinilai tidak memberi dampak apapun atas kasus ini.
Sementara Asisten Menteri Luar Negeri Qatar Lolwah Al-Khater menyebut pembunuhan Shireen sebagai terorisme Israel yang disponsori negara. Sehingga tidak semua pejabat di seluruh dunia bertindak cepat atau mengutuk.
Dilansir dariThe New Arab, Kamis (12/5/2022), tanggapan Menlu Inggris, salah satunya, dikritik karena dinilai tidak memberi efek apapun kepada Israel.
Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, pada Kamis pagi mentweet: “Saya sedih mendengar kematian jurnalis terhormat Shireen Abu Akleh. Pekerjaan jurnalis di seluruh dunia sangat penting dan mereka harus dilindungi untuk melaksanakan pekerjaan mereka.”
Tweet ini dikritik Kristyan Benedict, manajer tanggap krisis Amnesty International Inggris.
“Tidak ada seruan untuk penyelidikan independen (atau penyelidikan apa pun). Tidak ada tuntutan untuk keadilan dan akuntabilitas. Tidak ada sorotan atas serangan berkelanjutan Israel terhadap kebebasan media,” katanya.
“Beginilah cara Inggris memungkinkan lebih banyak kekerasan terhadap warga sipil Palestina,” tambahnya.
Yang lain mempertanyakan penggunaan kata “kematian” oleh Truss, mengingat kesaksian saksi mata bahwa pasukan Israel menembak mati Abu Akleh.
“Hai Liz, hanya ingin tahu, bagaimana Shireen mati?,” tanya ahli imunologi Khalil Thirlaway.