Adapun Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price pada Rabu mengatakan, “Kami sangat sedih dan mengutuk keras pembunuhan jurnalis Amerika Shireen Abu Akleh di Tepi Barat.” katanya.
“Penyelidikan harus segera dan menyeluruh dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. Kematiannya merupakan penghinaan terhadap kebebasan media di mana-mana,” tambahnya.
Namun Muslim Amerika merasa pernyataan Price tidak cukup jauh. Mereka berkata, “Menuntut ‘penyelidikan’ atas pembunuhan seorang Amerika di tanah asing hanyalah tamparan di pergelangan tangan,” katanya.
“Tanpa pertanggungjawaban yang tepat, Israel akan terus meneror Palestina, mengolok-olok hukum internasional, dan tidak menghormati AS yang memberinya garis hidup,” tambahnya.
Ada juga Juru bicara utama urusan luar negeri Uni Eropa Peter Stano mengatakan Uni Eropa “mengutuk keras” pembunuhan Shireen.
“Sangat penting bahwa penyelidikan yang menyeluruh dan independen mengklarifikasi semua keadaan insiden ini sesegera mungkin dan bahwa mereka yang bertanggung jawab dibawa ke pengadilan,” katanya.
“Tidak dapat diterima untuk menargetkan jurnalis saat mereka melakukan pekerjaan mereka. Jurnalis yang meliput situasi konflik harus dipastikan keamanan dan perlindungannya setiap saat,” tambahnya.