Jakarta | Fenomena tentang kawin kontrak masih hangat diperbincangkan. Tak hanya itu, para pembaca juga tertarik perkembangan virus Corona, terutama di Jakarta yang 82 Rukun Warga (RW) nya masuk di kategori zona merah.
Berikut yang telah dilansir dari detiktravel.com;
Pertama, ada lima sisi lain wisata kawin kontrak di Cianjur saat ini. Kenapa kawin kontrak di Kampung Arab, Cipanas, Cianjur disebut wisata, karena para turis Arab ini datang menggunakan visa liburan.
Kedua, Gubernur DKI Anies Baswedan belum berencana menarik rem darurat atau melakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) secara ketat. Faktanya untuk zona rawan di DKI Jakarta, setidaknya ada 82 RW yang masuk zona merah.
Ketiga, kumpulan toko, kafe, hingga restoran khas Arab begitu lekat dengan kawasan Cipanas, Cianjur. Kini, semua itu sekarat karena pelanggannya, turis Arab yang jadi pelaku kawin kontrak tak juga datang.
Keempat, praktik wisata kawin kontrak yang terjadi di kawasan Puncak Bogor-Cianjur berhubungan erat dengan dunia prostitusi juga ada di negara lain. Menparekraf Sandiaga Uno membandingkannya dengan praktik yang ada di Thailand hingga Las Vegas.
Kelima, mendaki gunung bukan cuma dilakukan oleh pendaki muda. Mereka yang sudah berumur pun tidak mau kalah dan menyadari modalnya tidak hanya bismillah.
keenam yakni, TripAdvisor merilis daftar 25 hotel terbaik di Asia. Hebatnya, ada 5 hotel di Indonesia yang terpilih dalam daftar itu.
Ketujuh, seorang penjaga kebun binatang dianiaya dan meninggal dunia oleh seekor harimau Siberia. Dia tewas setelah mengalami patah tulang leher.
Kedelapan, fenomena kawin kontrak oleh turis arab atau Timur Tengah di kawasan Puncak Pass, Cianjur-Bogor, sudah menjadi rahasia umum. Kemenparekraf pun ikut bersuara terkait perilaku tak baik ini.
Kesembilan, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengurungkan rencana lockdown DIY. Tempat wisata di Jogja pun takkan ditutup.
Kesepuluh, ketiadaan turis Arab, yang bukan rahasia lagi kebanyakan adalah pelaku kawin kontrak, di Cianjur berimbas signifikan terhadap sopir mobil travel. Mereka menjerit karena tak ada lagi pelanggan. | red
Sumber: detiktravel