LAMPUNG7COM : Pondok Modern Daarul Ikrom mengadakan apel tahunan dalam rangka pekan perkenalan Khutbatul’ Arsy tahun 1445 Hijriah/2023 Masehi, yang diadakan di jalan raya Desa Temple Rejo, Dusun Suka Bakti, Desa Pasar Baru, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Kamis (10/08/2023).
Pondok Modern Daarul Ikrom mempunyai motto “Berbudi Tinggi, Berbadan Sehat, Berpengetahuan Luas dan Berfikiran Bebas” dan dengan Panca Jiwa yakni ” Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiah dan Kebebasan.”
Hadir dalam acara tersebut Irjen Pol (Purn) Dr Hi Ike Edwin SIK, SH, MH, MM., atau yang akrab disapa Dang Ike, mantan Kapolda Lampung 2016 dan merupakan salah satu tokoh adat Lampung, untuk memberikan kuliah umum babak III Tentang Kepemimpinan.
Dalam paparannya Dang Ike menekankan terkait beberapa hal. Salah satunya meminta agar semua pihak, khususnya para santri dan santriwati para calon pemimpin bangsa untuk belajar tentang kepemimpinan dari nabi Ibrahim AS, ia diangkat oleh Allah untuk memimpin umat pada saat itu.
“Karena memang nabi Ibrahim AS telah melaksanakan syarat-syarat, arahan-arahan yang sudah dijelaskan oleh Allah SWT kepada beliau, ujian demi ujian dilalui bahkan sukses tiap melaksanakan ujian, sungguh nabi Ibrahim telah menyempurnakan kalimat yang Allah SWT berikan kepadanya,”
Menurutnya, paling tidak ada empat faktor ketahanan diri yang menjadi ciri kepemimpinan nabi Ibrahim AS.
Pertama, ketahanan diri nabi Ibrahim AS, yaitu keteguhan iman dan kebersihan hati, kecerdasan berpikir dengan ilmu dan hikmah, persahabatan dan kesatuan dalam bersikap, visioner jalan menuju surga.
Kedua, ketahanan sosial atau ketahanan masyarakat, nabi Ibrahim telah berupaya melakukan perbaikan, seperti tidak boleh melakukan perbuatan syirik dengan cara membuka cakrawala berpikir secara logis.
“Dalam kisah ketika beliau (nabi Ibrahim) menghancurkan berhala yang ada di sekitarnya, tetapi beliau tinggalkan satu berhala yang paling besar, Ini adalah sebuah cara berpikir yang logis, sehingga mereka sebagai pengikut Namrud lebih memilih kepada nabi Ibrahim untuk menyembah Allah SWT,” ujar Dang Ike.
Ketiga, ketahanan keluarga, serta keempat ialah ketahanan bangsa dan negara yang mandiri dan sejahtera.
“Ya Allah jadikan negeri ini negeri yang aman, dan berikanlah penduduknya rezeki dari buah buahan yaitu mereka yang beriman kepadamu. Ayat ini dikaitkan dengan ke istiqomah dan keimanan untuk ketahanan yang diperlukan oleh seorang pemimpin negara, yang merupakan harapan bagi bangsa dan beliau (nabi Ibrahim) berhasil menerapkannya,” jelas Dang Ike.
Maka, kepemimpinan tidak berorientasi pada keturunan tidak pada dinasti karena kepemimpinan dalam Islam adalah amanah.
“Orientasinya bukan dengan istilah politik dinasti, tetapi lebih kepada masalah keterujian dalam ciri-ciri kepemimpinan,” kata Dang Ike.
Untuk itu, bagi anak-anak para calon pemimpin bangsa, jadikan pekan perkenalan Khutbatul Arsy ini sebagai momentum pembelajaran dan penggalian potensi diri untuk menjadi seorang pemimpin dimasa yang akan datang.
“Bagi kalian anak-anak ku semuanya yang menggali ilmu di pesantren modern Daarul Ikrom, agar belajar dari kepemimpinan, perjuangan dan pengorbanan nabi Ibrahim AS. Tutup Dang Ike.
Ditempat yang sama, penanggung jawab pesantren modern Daarul Ikrom Drs KH Ikrom M.Hum., mengucapkan terima kasih kepada Dang Ike Edwin yang telah memberikan pembelajaran kepada para santri dan santriwati tentang kepemimpinan.
“Saya selaku penanggung jawab di pesantren ini, mengucapkan terima kasih kepada nakanda Ike Edwin yang telah memberikan pembelajaran kepada para santri dan santriwati tentang kepemimpinan,” ujar Buya Ikrom sapaan akrab KH Ikrom.
Perlu diketahui bahwa, Pesantren modern Daarul Ikrom diresmikan pada tanggal 18 April 2016/ 17 Rajab 1437 Hijriah oleh Menteri Agama Republik Indonesia Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin, dan saat ini telah mempunyai santri dan santriwati lebih kurang 685 orang, dengan tenaga pendidik sebanyak 41 orang. | Pnr.