LAMPUNG7COM – Kota Metro | Aksi penipuan dengan modus kelebihan uang transfer mulai marak, kali ini pelaku berpura-pura mencari dan memesan tempat kost-kostan, sasarannya adalah para pemilik rumah kost.
Begitu uang ditransfer, pelaku kembali menghubungi korban agar kelebihan uangnya dikembalikan walau hanya separuhnya yang dikembalikan. Bila tidak cermat dengan bukti transfer, korban dengan mudah kena tipu. Bukti transfer palsu tersebut merupakan hasil editan yang mirip dengan aslinya.
Modus penipuan seperti ini dialami oleh korban Supatmono, 76, pensiunan PLN, warga Imopuro Metro Pusat, pemilik kamar kost-kostan di jalan AM. Bangsawan Imopuro Metro Pusat Kota Metro, yang sudah tertipu mentah-mentah.
Mbah Pat panggilan akrab Supatmono, dirinya mengaku ditipu pelaku yang tidak dikenal dengan modus memesan kamar kost-kost untuk anaknya yang akan magang dan PKL di PLN Kota Metro, dan disampaikan pelaku melalui WhatsApp.
Ketika pesanan kamar dan harga disetujui, pelaku meminta nomor rekening untuk melakukan pembayaran dengan cara ditransfer.
“Setelah itu, pelaku menyampaikan sudah transfer dan mengirimkan bukti transfer, yang ternyata palsu. Ketika pelaku mengirimkan bukti transfer, saya langsung mengecek saldo di rekening Bank, tetapi rupanya mesin ATM Bank lagi ada Ganguan, jadi saya tidak bisa ngecek saldonya,”ujar Mbah Pat, via telpon kepada lampung7.com, Senin (10/1/2022).
Lebih lanjut Mbah Pat mengatakan, bukti transfer yang dikirimkan lewat WhatsApp cukup mirip dengan aslinya. Bahkan, bukti transfer dengan jam ketika memesan hanya selang beberapa menit saja.
”Saya percaya saja, ngakunya dari Kota Malang, karena alasan pesan kamar kost-kostan untuk anaknya yang mau magang di PLN. Kemudian pelaku menghubungi lagi via WA dan menyampaikan bahwa anaknya nggak jadi PKL di Metro tetapi ke Kalimantan, jadi uang yang sudah ditransfernya sebesar 6 Jt, minta dikirimkan kembali separuhnya sebesar 3 jt ke nomor rekening an M. Arifin, dan saya tranfer kembali ke pelaku menggunakan mesin ATM Bank lain,” ungkap Mbah Pat dengan wajah sedih.
Aksi penipuan ini belum dilaporkan Supatmono ke pihak kepolisian, tetapi dirinya menyampaikan ini agar masyarakat tidak menjadi korban berikutnya dengan aksi penipuan yang marak menggunakan modus bukti transfer palsu maupun kelebihan transfer. | (Arif).