LAMPUNG7COM | Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan sumberdaya alam dengan hutan dan lahannya yang subur. Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah hutan yang salah satu fungsinya adalah menjaga kestabilan hidroorologis untuk lahan-lahan disekitarnya. Sehingga vegetasi hutan dapat mencegah terjadinya, longsor, erosi dan banjir.
Sebagai kekayaan yang dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat, maka selayaknya hutan dan lahan perlu dijaga dari berbagai ancaman mulai dari pembakaran, penggundulan, dan longsor. Salah satu upaya untuk menjaga hutan dan lahan di area yang kritis dari ancaman erosi, longsor dan sedimentasi di wilayah hilir adalah dengan membuat Gully Plug.
Gully plug adalah bangunan konservasi tanah dan air dalam rangka rehabilitasi lahan yang berupa susunan batu dalam kawat brojong yang terletak melintang alur anak sungai / parit untuk menahan endapan lumpur sehingga tebing parit akan lebih rendah atau tidak terlalu dalam sehingga bahaya tanah longsor dapat dihindarkan.
Gully Plug bisa disebut sebagai pengendali jurang. Keberadaan Gully Plug bisa membantu untuk mencegah lahan dari ancaman longsor, menghambat sedimentasi wilayah hilir akibat erosi di wilayah hulu. Jadi Gully Plug ini tidak hanya untuk sungai, tetapi juga bisa digunakan untuk perlindungan lahan dan hutan.
Dengan kata lain Tujuan dibangunnya gully plug yaitu untuk memperbaiki lahan yang rusak berupa jurang akibat gerusan air guna mencegah terjadinya jurang yang semakin besar sehingga erosi dan proses sedimentasi terkendali.
Seperti yang dilakukan oleh UPTD Tahura Wan Abdul Rachman, dengan membangun Gully Plug di lahan-lahan Hutan Marga yang terdapat jurang, parit atau istilah masyarakat setempat disebut boloran didesa Padang Cermin, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, guna meminimalisir terjadinya longsor dan mengurangi sedimentasi.
Adapun Gully Plug yang dibangun di lahan hutan Marga Desa Padang Cermin tersebut berjumlah 60 titik, dan Tipe Bronjong bersayap dengan ukuran tinggi 2 M, lebar 5 M.
Kepala UPTD Tahura Wan Abdul Rachman, Eny Puspasari, mengharapkan kepada masyarakat penerima program Pengkayaan vegetasi, dan konservasi tanah dan air untuk benar menjaga, merawat agar bermanfaat kedepannya.
“Saya berharap kepada masyarakat penerima program Pengkayaan vegetasi di Padang Cermin, untuk dapat menanam dan panen, dalam arti kata ditanam yang baik, dirawat yang baik sampai menghasilkan, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kedepannya” ujar Eny kepada Lampung7com diruang kerjanya, Senin (24/01/2022).
Untuk program konservasi tanah dan air, Eny juga berharap agar masyarakat dapat menjaga dan memelihara bangunan Gully Plug tersebut agar bertahan lama dan bermanfaat untuk menjaga Erosi dan meminimalisir sedimentasi.
“Untuk bangunan Gully Plug, saya juga berharap kepada masyarakat untuk dapat menjaga dan merawat bangunan Gully Plug tersebut, agar bisa bertahan lama dan bermanfaat untuk mencegah erosi dan meminimalisir sedimentasi” tandas Eny. | Pnr