Bahwa benar kami atas nama warga masyarakat desa Sinar Harapan, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran menyatakan tidak puas atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.
LAMPUNG7COM, Pesawaran – Rohimi yang merupakan salah satu anggota FKPPI Rayon Kedondong, warga setempat yang membuat surat pernyataan terkait pekerjaan yang di kerjakan oleh Kades Sinar harapan, pekerjaan peningkatan jalan underlagh di lingkungan Desa Sinar Harapan yang berada disekitar dusun Keagungan, Kecamatan Kedondong, sepanjang 1.960 meter dengan lebar 3 meter dengan sumber dana dari APBD Pesawaran tahun 2015, nomor dokumen pengadaan 01/SDP/B.37/PU-PSW/2015 dengan nilai dana Rp. 595.500.000. Dalam ketentuan dan syarat tersebut dimenangkan oleh CV. DK kontraktor dan perdagangan umum yang beralamat di Dusun III RT/RW:16/10 Pekalongan Lampung Timur.
Mengamati, seharusnya Dinas PU Pesawaran dan Komisi tiga terjun langsung dan segera menindaklanjuti atas pernyataan dari warga tersebut, terkait kegiatan pekerjaan underlagh Dinas PU Pesawaran. Dimana mengenai pekerjaan yang dikerjakan ini langsung Kepala Desa setempat, bukan dengan rekanan, itu jelas menurut Rohimi yang juga anggota FKPPI Rayon Kedondong ketika menceritakan semua pernyataannya.
Bahwa benar kami atas nama warga masyarakat desa Sinar Harapan, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran menyatakan tidak puas atas pelaksanaan pekerjaan tersebut. Dan pelaksanaan pekerjaan tersebut dilelang kepada Kepala Desa setempat, dengan harga Rp. 200.000.000, namun pekerjaan itu amburadul yang dikerjakan oleh masyarakat dengan upah minim, bahkan sampai dengan timbang terima PHO, banyak pekerja yang belum dibayar, dan baru satu bulan jalan underlagh tersebut sudah rusak, talud pada rubuh. Kami atas nama masyarakat dan pekerja sangat tidak puas dan kecewa atas pekerjaan proyek itu, ungkap salah seorang warga.
Menurut keterangan narasumber pekerjaan itu dilimpahkan ke Kepala Desa dengan nilai dua ratus juta rupiah, terlepas itu benar atau tidaknya kenyataan dilapangan, volume pekerjaan tidak sesuai dari perencanaan awal 0% sampai selesai, dan panjang lebarnya pun tidak memenuhi standar perencanaan awal.
Terlihat jelas lemahnya pengawasan, baik itu dari pihak konsultan atau dari pihak PU Bina Marga Pesawaran, jelas pekerjaan tersebut sudah banyak merugikan negara ratusan juta, menurut warga ada dugaan persekongkolan antara PU dan rekanan yang membuat pekerjaan ini asal jadi.