Lampung7news – Tulang Bawang | Terkait kondisi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Tuba), yang saat ini begitu sangat memperhatinkan dengan keadaan yang terkesan seperti tidak terawat. Gedung tersebut menjadi perbincangan di sejumlah kalangan, baik masyarakat dan tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Tulang Bawang (Tuba).
BM (48), Salah satu tokoh pemuda sekaligus mewakili masyarakat dan pemuda desa Lingai Raya (Lira) Kelurahan Menggala Tengah, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang, sangat menyayangkan atas kondisi gedung DPRD, Dikarekan gedung DPRD adalah tempat dewan berdomisili sebagai perwakilan rakyat untuk menyampaikan segala aspirasi maupun inspirasi yang bersifat legislatif dan yudikatif.
BM menilai atas kondisi gedung DPRD yang tidak terawat dan dan sangat kumuh, BM, mengatakan bahwa untuk perawatan gedung itu pastinya ada dana yang di anggarkan dari pemerintah untuk perawatan gedung.
“Dengan kondisi gedung seperti saat ini, dana anggaran perawatan itu dikemanakan. Untuk itu perlu jadi satu pertanyaan kita sebagai masyarakat sekaligus mewakili masyarakat dan tokoh tokoh yang ada di tulang bawang,” ucapnya pada Kamis, 08/10/2020.
“Saya selaku tokoh yang ada di kampung lingai dan mewakili tokoh pemuda sekaligus masyarakat meminta kepada anggota legislatif khususnya pimpinan DPRD Tuba untuk segera membenahi dari pada semua kondisi gedung, dikarenakan gedung tersebut adalah tempat rakyat menyampaikan aspirasi dan inspirasi mereka baik legislatif maupun yudikatif.” Ujarnya.
Lebih lanjut “Supaya bisa membenahi dari semua kinerja, semua anggota baik dari fraksi atau dari partai, agar menindaklanjuti. mari kita sama – sama membenahi dimana letak kesalahannya, karna kita sama- sama di bawah satu naungan dprd tuba yang kita banggakan. Jangan hanya Mengandalkan dan cuman menerima gaji, tetapi tidak mau memikirkan masa depan gedung DPRD dan masyarakat untuk kedepan. Kalau kumpul saat sidang aja dan tidak mementingkan rakyat, apa bedanya dengan Perkumpulan ormas,” ucapnya.
Berkaitan dengan keamanan dan penjagaan gedung DPRD Tuba yang sempat menjadi pusat perbincangan atas kebobolnya Uang Negara yang berhasil dibobol dan dibawa maling dari mobil bendahara yang berada di parkiran gedung DPRD. Namun tidak bisa di ketahui siapa pelakunya dikarenakan keamanan gedung sekretariat dewan pada saat itu tidak berfungsi untuk keamanannya, dimana keamanan CCTV yang tidak berfungsi.
Selaku tokoh pemuda, BM mengatakan bukan hanya CCTV yang tidak berfungsi, melainkan juga pernah terjadi pemadaman menyeluruh di gedung DPRD beberapa waktu lalu, dan isu yang beredar meteran listrik diputus pihak PLN karena mempunyai tunggakan atau tidak pernah dibayarkan.
“Dan menurut saya, ini aadalah kecerobohan, karna kita lihat dari aspek ekonomi, kita tahu disitu ada dana perbaikan untuk DPRD, tapi baru kita ketahui setelah kejadian sekarang ini,” ungkapnya.
“Dalam momen ini, saya menyampaikan rasa sangat kecewa dengan kinerja legislatif, dikarenakan mereka harus membenahi dari setiap sisi dan segi pengamanan. Bahkan sampai pemutusan listrik gedung dewan itu kan merusak citra baik DPRD, yang jelas sebagai perwakilan rakyat tulang bawang,” sambungnya.
Lebih lanjut, “Saya juga sampaikan disini bahwa ada keterkaitan salah satu oknum DPRD yang bermasalah dengan salah satu sebut aja apakah itu cukong atau apalah. Bahwa pernah sampai mencuat juga berita itu yang notabenenya salah satu anggota legislatif ada yang berurusan atau bermasalah dengan pihak Perbank-an, bahkan masalah itu dari pihak Polres sampai di Polda Lampung yang menangani.” Ungkapnya.
Masih dikatakannya, “Selama ini apa yang sudah mereka perbuat untuk kabupaten tulang bawang. Malahan sekarang berbgagai macam Persoalan dikabupaten tidak dapat dibenahi. Dimana Sangat menonjol sekali kasus lahan di Tuba Tidak bisa diselesai oleh anggota legistatif. Yang ada Sengketa terus padahal dewan adalah sebagai motor penggerak dari pada aspirasi masyarakat. Dan untuk 5 tahun kedepan kita lihat siapa wakil kita yang pantas untuk mewakili rakyat. Karena semua orang mungkin bisa jadi Anggota Dewan, tetapi tidak dengan kinerjanya,” tegasnya.
“Saya sampaikan kepada Bapak Safi’i bahwa kinerja yang selama 2 periode ini dipertanyakan oleh masyarakat, atas kinerjanya yang kurang maksimal, yang seharusnya sebagai pengayom masyarakat, harus menyampaikan segala aspirasi rakyatnya kepada pemerintah, harus bersinergi antara legislatif dan eksekutif agar tercipta ketertiban dan kenyamanan yang makmur dan merakyat. Jangan seperti sekarang ini yang bertolak belakang. Apa bedanya berjalan masing- masing baik di DPRD maupun di Pemerintahan,” tandasnya.
“Kepada Pemerintahan Tulang Bawang, mau dikemanakan kabupaten kita slama ini. kalau gini terus lama kelamaan bisa sirna Kabupaten Tuba. Seharusnya kita malu dong dengan kabupaten sebelah lebih maju dari pada kita. Sedangkan kabupaten Tuba adalah kabupaten induk yang pertama kali ada kabupaten Tuba pemecahan dari Kabupaten Lampung Utara, baru setelah itu ada Kabupaten Tubaba, dan Kabupaten Mesuji. Karena Kita bukan untuk bersaing, tetapi kita bersaing untuk sehat untuk lebih maju itu hal yang wajar.” tuturnya.
BM meminta untuk Sekretariat Dewan agar dapat membenahi kekurangan saat ini, dan untuk kedepannya agar tidak menjadi citra buruk kepada seluruh anggota legislatif di tulang bawang. Dan kepada Ketua Dewan Tuba meminta agar segera menindaklanjuti laporan masyarakat, harapnya. | Towi