Metro | Ramainya perbedaan presepsi adanya pemasangan rambu perboden di Jalan Ahmad Yani dan Jalan ZA Pagar Alam, termasuk DPRD yang meminta agar rambu perboden di Jalan tersebut untuk segera dicopot, dimana DPRD menilai penerapan perboden tidak menjadi solusi malah menimbulkan persoalan baru.
Terkait hal tersebut, salah seorang tokoh masyarakat Kota Metro Andi Azis menyampaikan bahwa dirinya tidak sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Anggota DPRD Kota Metro pada beberapa media.
Menurut Andi Azis, kemacetan di Jalan Ahmad Yani dan ZA Pagar Alam memang tidak bisa dihindari, karena disitu ada TK dimana para orang tua saat mengantar dan menjemput anaknya parkir di bahu jalan ditambah lagi dengan adanya odong-odong yang ada di Taman Kota, termasuk sering terjadinya laka lantas di perlintasan tersebut.
“Jadi sudah pas-lah kalau Walikota memberlakukan jalan satu arah itu, karena kebijakan yang diambil Pak Walikota sudah berdasarkan kajian, baik dari pihak perhubungan maupun Satuan Lalulintas, jadi walikota tidak asal mengambil kebijakan, apalagi ini yang bersentuhan dengan public. Mengenai kesan seolah masyarakat jauh dari pemimpinnya, enggaklah, khan bisa memutar jalannya, pintu rumah dinas walikota terbuka terus,”ujar Pria yang akrab disapa Papa Azis.
Sementara menurut Wakil Ketua DPRD Fahmi Anwar, kemacetan di kedua jalan tersebut bukan karena disebabkan intensitas kendaraan yang melintas, melainkan akibat kendaraan yang parkir sembarangan di badan Jalan Ahmad Yani.
”Jadi menurut kami rambu perboden itu tidak diperlukan dan segera dicopot. Tidak ada manfaatnya. Termasuk rambu di Jalan yang mengarah ke rumah dinas Walikota, Ketua DPRD, dan Sekda. Kalau diterapkan perboden seperti itu malah terkesan melarang masyarakat untuk dekat dengan pemimpinnya. Sebenarnya yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan tegas menyikapi parkir yang sembarangan, misalnya bisa ditindak sesuai Perda atau menempatkan sat pol PP untuk berjaga diwaktu-waktu tertentu,” ucap Fahmi Anwar via telpon seluler pada lampung7news.com, kamis (8/12/2016).
Arif | L7News