Oleh: Pinnur Selalau, Kontributor Lampung7news
Suhu politik di Bandar Lampung menjelang Pilwakot 9 Desember 2020 nanti, di warnai dengan berbagai insidental yang seharusnya itu tidak perlu terjadi jika memang kita ingin benar-benar menegakan Demokrasi.
Menurut pengamatan dan penelitian saya sepertinya ada sebuah konspirasi politik yang telah terjadi khususnya untuk menggagalkan calon dari jalur perseorangan/independen (Caden) agar tidak bisa maju sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung yang akan dilaksanakan serentak pada tanggal 9 Desember 2020 nanti.
Semua itu bisa kita lihat dari berbagai upaya yang dilakukan oleh beberapa oknum baik dari aparat pemerintah setempat maupun oleh penyelenggara pemilu itu sendiri dalam rangka upaya untuk menggagalkan calon yang berasal dari jalur perseorangan. Dan diduga itu dilakukan secara terstruktur dan massif. Contoh yang terjadi dan viral di media sosial, intimidasi dari beberapa oknum Lurah dan RT kepada masyarakat untuk tidak mendukung dan mensukseskan tahapan verifikasi faktual yang dilakukan oleh petugas PPS, PKD dan LO calon independen beberapa waktu yang lalu, mulai dari verifikasi faktual pertama hingga verifikasi faktual tahap kedua.
Selain daripada itu, ada hal yang di luar kebiasaan dan kepatutan dalam pelaksanaan tahapan Pilkada yang terjadi, seperti hadirnya beberapa oknum Lurah atau ASN lainnya saat penyelenggara pemilu mengadakan rapat pleno hasil verifikasi faktual tahap kedua di beberapa tempat.
Yang lebih mirisnya lagi, terjadi perbedaan data dukungan yang dimiliki oleh tim pemenangan Caden dengan data yang di Plenokan oleh penyelenggara pemilu baik Pleno tingkat Kecamatan (PPK) maupun Pleno di tingkat KPUD Kota Bandar Lampung.
Dan semua itu sangat merugikan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota yang melalui jalur independen maupun tim pemenangan dan juga masyarakat pendukung bakal calon tersebut.
Menurut saya, ini adalah sebuah konspirasi politik yang sangat terstruktur dan sistematis untuk menggagalkan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung dari jalur perseorangan yang dilakukan oleh beberapa pihak.
Ini semua adalah upaya untuk merusak tatanan demokrasi di Kota Bandar Lampung, dan mencederai hati nurani masyarakat untuk menginginkan tegaknya Demokrasi yang benar-benar jujur, adil dan bijaksana.
Menurut saya ini adalah cikal bakal terciptanya koruptor yang akan berkembang biak di masa mendatang, disebabkan political costs yang terlalu mahal.