Madrim mengaku terdapat kesalahan pada pembuatan miniatur siger itu, namun kata dia, kesalahan tersebut ada pada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK).
“TPK-nya Dedi. Yang ada mas hanya mohon maaf bila ada mungkin kekurangan TPK saya, itu aja. Karena kekurangpahaman TPK saya mas,” kelitnya.
Terpisah, Ahmad Huzaini, Pemuda Gunung Terang menyesalkan perbuatan yang dilakukan oleh aparatur tiyuh Toto Makmur dengan menggunakan Dana Desa namun membuat kesalahan besar.
“Batu Putih ini pemekaran dari Gunung Terang. Saya malu melihat miniatur siger yang dibuat dari uang negara tetapi malah memunculkan konflik karena bentuknya yang seperti itu, sudah berapa tahun mereka hidup di Lampung,” ucapnya.
Ahmad Huzaini yang juga Sekretaris DPC PDIP Tubaba ini meminta agar ada sanksi tegas baik dari Pemerintah Daerah maupun dari Penegak Hukum terkait kesalahan fatal di Tiyuh Toto Makmur tersebut.
“Sanksi tegas terhadap kesalahan tersebut harus dijatuhkan kepada oknum-oknum yang bertanggungjawab di tiyuh tersebut agar kedepan kita semua lebih menghargai kearifan lokal,” pungkasnya. | Tim